Senin, 17 Maret 2014

RPP Sejarah Teori masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan hindu budha

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah                    : SMA N 1 Semarang
MataPelajaran          : Sejarah
Kelas/Semester         : X/ 1
Materi Pokok          :        Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
Alokasi Waktu         :2x 45’ (1x pertemuan)

A.    Kompetensi Inti (KI)
KI.3   Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.           
KI.4   Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari disekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KI.2 Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),santun, respontif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai serminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

B.     Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
Indikator
1.2  Menghayati keteladanan para pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.2.1        Mengamalkan nilai-nilai keteladanan  pemimpin pada zaman Hindu-Budha dengan mengambil ajaran toleransi dan saling menghargai.
2.1  Menunjukkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa Hindu-Budha
2.1.1        Mengamalkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap peninggalan hasil budaya Hindu-Buddha di Indonesia

3.5  Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
3.5.1   Memahamiproses lahir dan berkembangannya agama dan kebudayaan Hindu–Budha di  India
3.5.2   Menganalisis proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
3.5.3   Menganalisis bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia
3.5.4   Memahami wujud akultrasi masa Hindu-Budha di Indonesia berupa bahasa, ekonomi dan politik
3.5.5    Memahami wujud akultrasi masa Hindu-Budha di Indonesia berupa religi, pengetahuan, peralatan hidup atau teknologi dan kesenian
4.5  Mengolah informasi mengenai proses masuk dan perkembangan kerajaan Hindu-Budha dengan menerapakan cara berfikir kronologis dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
4.5.1        Menalar proses masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia serta bentuk pengaruh peninggalan agama Hindu-Budha di Indonesia

C.      Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Spritual dan Sikap Sosial
1.2.1.1  Siswa mampu  mengamalkan nilai-nilai keteladanan pemimpin pada zaman Hindu-Budha dengan mengambil ajaran toleransi dan saling menghargai
2.1.1.1  Siswa mampu mengamalkan sikap tanggung jawab, peduli terhadap peninggalan hasil budaya Hindu-Buddha di Indonesia
Kompetensi Pengetahuan dan Keterampilan
3.5.2.1  Melalui diskusi kelompok siswa mampu menganalisis proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
3.5.2.2  Melalui diskusi kelompok siswa mampu menganalisis bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia
4.5.1.1  Melalui diskusi kelompok siswa mencoba menganalisis kelemahan dan kelebihan teori masuknya Agama Hindu ke Indonesia
4.5.1.2  Melalui diskusi kelompok siswa mampu menyajikan hasil –hasil peninggalan Agama Hindu-Budha di Indonesia

           
D.    Materi  Pembelajaran
1.    Pertemuan I
a.         Lahir dan Berkembangnya Agama Hindu-Budha di India

2.    Pertemuan 2
a.         Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
b.        Bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia
3.    Pertemuan 3
a.         Wujud akultrasi masa Hindu-Budha di Indonesia berupa bahasa, ekonomi dan politik
b.         Wujud akultrasi masa Hindu-Budha di Indonesia berupa religi, organisasi sosial kemasyarakatn, sistem  pengetahuan teknologidankesenian
E.     Alokasi Waktu
(2x 45 menit)
F.     Metode Pembelajaran
Pendekatan     : Saintifik
Strategi            : Take and Give                                                                                  
Metode            : Ceramah,tanya jawabdan penugasan

G.    Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran               
Media              :Peta, kartu take and give, Gambar foto candi Hindu dan Budha
Alat/Bahan      :Laptop, LCD, Pensil, Penggaris, Papan tulis, kartu take and give
Sumber Belajar :
1.      Kementrian PendidikandanKebudayaanRepublikIndonesia. 2013. Sejarah Indonesia:Kelas X. Jakarta : KementrianPendidikandanKebudayaan
2.      RatnaHapsari. 2013. Sejarah Indonesia untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga








H.    Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran  :

Pertemuan Kedua

2 JP (4 x 45menit)
Pendahuluan
Ø  Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, memberikan salam, menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar
Ø  Guru menyampaikan informasi tentang indikator, tujuan pembelajaran dan materi pembelajaran melalui power point
Ø  Guru membuka pembelajaran dengan memberikan pertanyaan tenntang materi sebelumnya: “ dengan lahir dan berkembangnya Agama Hindu - Budha di India, apakah makna yang dapat kita peroleh?
10 menit
Inti
a.    Mengamati
1.      Peserta didik mengamati peta, dengan kaitan pelayaran dan perdagangan dengan penyebaran agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
2.      Peserta didik mengamati tampilan infocus yang disajikan guru mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia.
3.      Peserta didik  mengamati  contoh gambar candi yang bercorak Hindu dan Budha  di Indonesia
v   Nilai yang dikembangkan : mencari informasi, melatih kesungguhan
4.         Peserta didik mendengarkan penjelasan gurutentang Model pembelajaran yang akan digunakan ”Take and give”, Guru membagi siswa dalam 3 kelompok, 1 kelompok 3/ 4 orang

b.   Menanyakan
v  Siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi kelompok mengajukan atau menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan materi pelajaran yang telah disampaikan, seperti:
a.      Kelompok 1:
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan  teori Ksatria, serta waisya sehubungan dengan proses masuknya Agama Hindu ke Indonesia.
b.      Kelompok 2 :
Menjelaskan kelebihan dan kekurangan teori Brahmana, serta Sudra sehubungan dengan proses masukknya agama Hindu ke Indonesia
c.       Kelompok 3 :
Menjelaskan teori arus balik sehubungan dengan proses masuknya agama Hindu ke Indonesia, serta menganalisis Bentuk-bentuk kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia
v  Nilai yang dikembangkan : Mengembangkan Kreatifitas, rasa ingin tahu.

c.           Mengumpulkan informasi

1.        Siswa mengumpulkan informasi, dengan diskusi kelompoknyatentang materi yang mereka kuasai dan menginformasikan kepada tiap tim anggota kelompok lain. (take and give)
2.        Untuk memantapkan penguasaan materi, guru menyuruh siswa berdiri didepan kelas.,tiap siswa diberi masing-masing satu kartu untuk dipelajari.
3.        Dengan membaca buku teks, berdiskusi, penelusuran internet, tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing
v   Nilai yang dikembangkan:Mengembangkan sikap jujur, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi

d.         Menganalisis / mengolah informasi
1.        Semua siswa disuruh berdiri dan mencari pasangan untuk saling menginformasi.
2.        Demikian seterusnya sampai tiap peserta dapat saling memberi dan menerima materi masing-masing (take and give)
3.        Siswa dibawah bimbingan guru mencari jawaban serta siswa meneliti kembali jawabannya sebelum disajikan di depan kelas
v  Nilai yang ditanamkan: mengembangkan sikap taat aturan,  jujur, kerja keras




e. Mengkomunikasikan
1.        Dengan bimbingan guru, masing-masing siswa  mempresentasikan jawaban, dan siswa yang lainnya memberikan penilaian, tanggapan dan saran atas presentasi yang telah disampaikan terhadap masing-masing  jawaban
2.        Peserta didik diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan  tugas yang belum di mengerti
3.      Terjadi komunikasi atau interaksi antar siswa yang dipandu oleh guru.
v  Nilai  yang dikembangkan: mengembangkan pendapat dengan singkat dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar

60 menit
Penutup
a.    Guru menanyakan tentang materi yang kurangdimengerti siswa
b.    Melakukan refleksi terhadap seluruh kegiatan belajar mengajar serta membuat kesimpulan hasil pembelajaran.
c.    Memberikan apresiasi terhadap semua siswa yang terlibat aktif dan kondusif selama kegiatan pembelajaran berlangsung
d.   Peserta didik diberi tugas untuk menyempurnakan laporan berdasarkan masukan dan saran pada saat presentasi yang telah dikonfirmasi guru.
e.     Mengajak siswa untuk bersama-sama mengucapkan rasa syukur
20




I.       Penilaian
A.  Penilaian hasil belajar
1.    Kompetensi Sikap Spritual
a.       Teknik Penilaian: Observasi

Nama Peserta Didik    : ………………….
Kelas                           : ………………….
Tanggal Pengamatan   : …………………..
Materi Pokok/Tema     : …………………..

No.
Aspek yang Diamati
Skor
1
2
3
4
1.                   
Berdoa sebelum kegiatan pembelajaran




2.                   
Mengucapkan syukur ketika selesai melaksanakan kegiatan pembelajaran




3.                   
Menghargai dan menghormati sesama




4.                   
Memelihara hubungan baik dengan teman sekelas




5.                   
Menjaga kebersihan lingkungan kelas





Total Skor





Petunjuk Penskoran:
4  =  selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati
3  =  sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2  =  kadang-kadang, apabila cenderung lebih sedikit melakukan aspek yang diamati
1  =  tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
skor yang diperoleh
Skor akhir =  -------------------------- x 4
                          skor maksimum

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:



2.         Kompetensi Sikap Sosial
a.       Teknik Penilaian          : Observasi
b.      Bentuk Instrumen       : Lembar Penilaian Observasi
c.       Kisi-kisi                       :


No
Indikator
Score
SB
B
C
K
1
Menunjukkan ketekunan dan tanggung jawab dalam belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok





2
Menerima saran dan kritik dari kelompok lain




3
Menghargai dan menghormati teman sekelas yang berbeda agama





4
Memiliki rasa ingin tahu, dan peduli terhadap kelestarian peninggalan agama Hindu-Budha yang ada di Indonesia






3.             Kompetensi Pengetahuan
1.             Non test

NO
Sikap Aspek yang dinilai
Nama peserta didik
Nilai
Kualitatif
Nilai
 Kuantitatif
Penilaian Kelompok
1
Partisipasi/keaktifan



2
Kerjasama dalam diskusi



3
Antusiasbertanya/menjawab



4
Kemampuan mengemukakanpendapat



Jumlah Nilai Kelompok


Penilaian Individu peserta didik




1
Menyelesaikan hafalan materi dengan baik



2
Berani mengemukakan hasil pendapat



3
Berani menjawab pertanyaan



4
Inisiatif



5
Ketelitian




Jumlah Nilai Individu


Kriteria Penilaian :
Kriteria Indikator
Nilai Kualitatif
Nilai Kuantitatif
80-100
Memuaskan
4
70-79
Baik
3
60-69
Cukup
2
45-59
Kurang cukup
1

 










2.      TES:
·         Pengetahuan: Objective test
Jumlah jawaban benar X 10 = Nilai








4.         Kompetensi Keterampilan
a.    Teknik Penilaian   :  Observasi
b.   Bentuk Instrumen            :  Lembar observasi
Kisi-kisi
NO
aspekyang dinilai.
Nama Siswa
Nilai kulitatif
Nilai kuantitatif
Jml
1.
Keaktifan siswa dalam diskusi.




2.
Keaktifan siswa dalam menjawab.




3
Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar






Keterangan:
Sikap sosial, spiritual, keterampilan: Sangat Baik       : apabila memperoleh skor  3,34 –4,00
Baik                  : apabila memperoleh skor  2,66 –3,33
Cukup              : apabila memperoleh skor  1,66 –2,65
Kurang             : apabila memperoleh skor kurang1,66


Mengetahui :                                                                                       Semarang, 9 Maret 2014
Dosen Pembimbing                                                                            
                                                                                   


____________________                                                                    Maria Fransisca Laura, S.Pd


1.        Soal Pilihan Ganda :
Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (x) pada huruf a, b, c, d atau e!

1.         Tokoh yang berpendapat bahwa golongan Ksatria (tentara) dari India yang membawa agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia adalah …
a.         Mookerji
b.        Van Leur
c.         NJ. Krom
d.         Von Van Faber
e.          F.D.K Bosch

2.         Tokoh yang menyatakan bahwa penyebaran agama dan kebudayaan Hindu dibawa oleh kaum Waisya adalah …
a.         Mookerji
b.        Van Leur
c.          NJ. Krom
d.        Von Van Faber
e.          F.D.K Bosch

3.         Kelemahan teori Ksatria dalam proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia adalah ….
a.         Peta persebaran kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia yang lebih banyak berada di pedalaman.
b.        Tidak ditemukan dalam sumber-sumber tertulis baik India maupun di Indonesia tentang kolonisasi yang dilakukan oleh golongan ksatria tentunya akan dicatat sebagai suatu kemenangan.
c.         Menurut ajaran agama Hindu golongan ksatria dilarang menyeberangi laut.
d.        Orang Indonesia sendiri berperanan penting dalam proses penyebaran agama dan kebudayaan Hindu.
e.         Ditemukannya peninggalan wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu bagi para mahasiswa dari Nusantara.

4.         Bukti adanya peranan bangsa Indonesia sendiri dalam proses penyebaran agama dan kebudayaan Hindu adalah …
a.         Prasasti Nalanda menyebutkan bahwa Balaputradewa telah meminta kepada raja di India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para mahasiswa dari Sriwijaya.
b.        Ditemukannya Prasasti Tanjore yang menceritakan tentang penaklukkan kerajaan Sriwijaya oleh kerajaan Cola di India.
c.         Perdagangan yang terjadi pada saat itu menggunakan jalur laut dan teknologi perkapalan yang masih banyak tergantung pada angin musim.
d.        Prasasti-prasasti yang dikeluarkan oleh kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia, pada mulanya menggunakan bahasa Sanskerta dan berhuruf Pallawa.
e.         Adanya upacara khusus untuk menghindukan orang Indonesia yang disebut dengan upacara vratyastoma.

5.                Tokoh yang mengemukakan pentingnya peranan bangsa Indonesia sendiri dalam penyebaran agama dan kebudayaan Hindu yang dikenal dengan teori arus balik adalah …
a.    Mookerji
b.    Van Leur
c.    NJ. Krom
d.   Von Van Faber
e.     F.D.K Bosch

2.      Soal Uraian
No.
Instrumen
Bobot
Skor
Jml skor= bobotx10
1.       
Tuliskan 5 Teori mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia
1
10

2.       
Teori mana yang paling kuat dari beberapa teori masuknya agama dan budaya Hindhu-Budha! Jelaskan alasannya!
1
10

3.       
Kekurangan dan kelebihan teori-teori yang berhubungan dengan proses masuknya agama Hindu ke Indonesia
1
10

4.       
Jelaskan,mengapa rakyat Indonesia mudah menerima ajaran Hindu-Budha
1
10

5.       
Perbedaan Candi Hindu dan Candi Budha
1
10


Mengetahui :                                                                                       Semarang, 9 Maret 2014
Kepala Sekolah                                                                                  
                                                                                   


____________________                                                                    Maria Fransisca Laura, S.Pd





1.      Kunci Jawaban:
1.             A
2.             C
3.             B
4.             A
5.             B


2.      Kartu Take and Give

1.        Teori mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia
a.        Teori KsatriaJ.L.Moens
b.        Teori WaisyaNJ. Krom
c.         Teori BrahmanaJ.C. Van Leur
d.        Teori SudraVon Van Faber
e.         Teori Arus BalikF.D.K Bosch

2.        Teori yang paling kuat dari beberapa teori masuknya agama dan budaya Hindhu-Buddha!
Dari empat teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha, teori Waisya dan teori Brahmana bisa dikatakan teori paling kuat. Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat para Waisya (kelompok pedagang) tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia. Pada saat itu, kebanyakan pedagang yang datang ke Indonesia berasal dari India yang merupakan pusat agama hindu, sehingga ketika mereka berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama Hindu dan Buddha. Sedangkan teori Brahmana juga dikatakan teori yang kuat karena di Indonesia banyak ditemukan prasasti-prasasti yang menggunakan bahasaSanskerta dan huruf Pallawa yang pada saat itu bahasa dan huruf tersebut hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Teori Ksatria kurang tepat karena belum ada ahli arkeolog yang dapat menemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya ekspansi dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia. Sedangkan pada teori arus balik, sepertinya tidak mungkin jika orang Indonesia pergi ke India untuk belajar agama & budaya Hindu-Buddha karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih bersifat pasif, jadi tidak mungkin orang Indonesia belajar ke India untuk menuntut ilmu agama & budaya Hindu-Buddha kemudian mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkan ilmu mereka.

3.      Menjelaskan Teori Brahmana : Van Leur
 Penyebaran agama dan kebudayaan India ke Indonesia dilakukan oleh golongan brahmana
Kelebihan                  :Di Indonesia, banyak ditemukan prasasti-prasasti Hindu-Buddha yang menggunakan bahasa Sanskerta dan hurufPallawa. Bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa tersebut pada saat itu hanya dikuasai oleh kaum Brahmana. Hanya kaum brahmana yang tau tentang ajaran weda
                                   Kelemahan                Kitab Weda adalah pelajaran yang sangat sulit
Dalam tradisi Hindu-Buddha, kaum Brahmana pantang menyeberangi lautan.
4.         Teori Ksatria
Dikemukakan oleh C.C. Berg, Moekrji, dan J.L Moens
Munculnya kerajaan atau pengaruh  Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau para prajurit India
Kelebihan: Tiga ahli mengemukakan pendapatnya tentang kelebihan dari teori Ksatria.
1.      C.C Berg
Mengemukakan bahwa para ksatria ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Mereka dijanjikan akan di beri hadiah apabila menang, yaitu dinikahkan dengan seorang putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinan ini, tradisi hindu berkembang dengan mudah.
2.      Mookerji
Mengemukakan bahwa para ksatria ini membangun koloni-koloni yang akhirnya berkembang menjadi kerajaan dan menjalin hubungan dengan kerajaan India.
J.L. Moens
Mengemukakan bahwa pada abad ke-5, banyak para ksatria yang melarikan diri karena peperangan di India. Para ksatria yang berasal dari keluarga kerajaan mendirikan kerajaan baru di Indonesia.
Kelemahan: Para ksatria tidak menguasai bahasa sanskerta dan huruf dan pallawa. Apabila daerah Indonesia pernah menjadi taklukan kerajaan-kerajaan India, pastinya ada prasasti. Sedangkan di Indonesia tidak ada satupun prasasti yang menjelaskan bahwa daerah Indonesia pernah menjadi taklukan kerajaan-kerajaan India.


5.      Teori Waisya : N.J Krom
Kelebihan: Banyaknya sumber daya alam di Indonesia membuat para Waisya (kelompok pedagang) tertarik untuk bertransaksi jual beli di Indonesia. Pada saat itu, kebanyakan pedagang yang datang ke Indonesia berasal dari India yang merupakan pusat agama hindu, sehingga ketika mereka berdagang, mereka juga menyebarkan ajaran agama Hindu dan Buddha.
Kelemahan: Para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana.
6.             Teori Sudra : Von Van Veber
Agama Hindu dibawa oleh kaum sudra yang datang di Nusantara untuk memperbaiki nasib karena peperangan yang terjadi di India telah menyebabkan mereka menjadi orang buangan dan hanya hidup sebagai budak.
Di India terjadi perang. Indonesia dijadikan tempat pembuangan tawanan perang yang menyebarkan agama Hindu
      Sanggahan:
Kasta Sudra adalah kasta terendah yang tidak mungkin menyebarkan agama agama Hindu
7.      Teori Arus Balik : F.D.K Bosch
                                      Kelebihan:  Ada kemungkinan putra para bangsawan di Indonesia pergi ke India untuk belajar agama & kebudayaan Hindu-Buddha, tujuannya agar dengan ilmu yang mereka dapat dari India, para bangsawan bisa membuat kekuasaan di Indonesia dengan mencontoh kebudayaan Hindu-Buddha di India.
Ke                                      Kelemahan:   Pada teori arus balik ini, sepertinya tidak mungkin jika orang Indonesia pergi ke India untuk belajar agama & budaya Hindu-Buddha karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih bersifat pasif, jadi tidak mungkin orang Indonesia belajar ke India untuk menuntut ilmu agama & budaya Hindu-Buddha kemudian mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkan ilmu mereka.

8.         Proses Masuknya Agama Budha Di Indonesia
Ø   Agama Budha masuk ke Indonesia melalui Pendeta Agama  Budha (BIKSU)
Ø   Para Biksu datang ke seluruh Dunia melalui jalur perdagangan
Ø   Dalam agama Budha, Para Biksu wajib menyebarkan agama Budha ke seluruh dunia

9.         Kitab sucinya Agama Budha : Tripitaka
1.        Winayapitaka          : Aturan dan hukum yang mengatur cara hiduppemeluknya
2.        Sutrantapittaka       : Wejangan-wejagan sang Budha
3.        Abhidharmapittaka : Penjelasan dan kupasan mengenai soal keagamaan
10.     Kitab Suci Agama Hindu        : Weda
a.       Rigweda                                    : Pujian pada Dewa
b.      Samaweda                     : nyanyian-nyanyian suci upacara agama
c.       Yajurweda                     : Do’a untuk mengantar sesaji pada dewa
d.      Atharwaweda                : Mantra dan jampi untuk sihir dan ilmu ghaib

11.     Ikrar Agama Budha :
a.       Saya berlindung pada Budha
b.      Saya berlindung pada Dharma
c.       Saya berlindung pada Sangha

12.     Aliran dalam Budha
Aliran Hinayana
Aliran Mahayana
Biksu berhak mencapai nirwana
Tujuan akhir hidup mencapai nirwana
Budha dipuja seperti dewa

Seluruh umat Budha bisa mencapai nirwana
Tujuan akhir hidup menjadi Budha
Calon Budha (Bodhisatwa) sudah dipuja


13.     Dewa tertinggi agama Hindu
a.       Dewa Brahma                : Dewa Pencipta
b.      Dewa Siwa                    : Dewa Perusak
c.       Dewa Wisnu                  : Dewa Pemelihara

14.     Fungsi Candi pada umumnya:
         Untuk memuliakan orang yang telah wafat
( Raja, Bangsawan )
          Menyimpan benda-benda (saji-sajian)
          Lambang zat-zat jasmaniah  Raja, disimpan dalam “ Pripih”

15.         Perbedaan Candi Hindu dan Candi Budha
Candi Hindu
Candi Budha
Sebagai tempat Pemakaman.
Di dalam candi Hindu biasanya terdapat patung-patung dari para penguasa (raja) atau orang-orang terkenal yang dijelmakan sebagai dewa.
Sebagai tempat Pemujaan.
Arca yang ada dalam candi Buddha bukanlah arca perwujudan dari raja
Di Bekas reruntuhan ditemukan"Pripih"
Benda yang dikuburkan atau dicandikan adalah macam-macam benda yang disebut pripih. Pripih ini dianggap sebagai lambang zat jasmaniah yang rohnya sudah bersatu dengan dewa penitisnya
Pada candi Buddha, tidak terdapat ”pripih” dan arca perwujudan raja. Abu jenazah raja ditanam di sekitar candi dalam bangunan stupa








16.     Perbedaan Candi Langgam Jawa Tengah - Jawa Timur
Jenis
Langgam Jawa Tengah
Langgam Jawa Timur
Bentuk
Tambun
Ramping
Bahan pembuatan
Batu Andesit
Batu Bata
Atap Candi
Jelas tingkatnnya
Tidak jelas tingkatannya
Puncak Candi
Ratna/ Stupa
Kubus
Relief Candi
Timbul, tinggi, naturalis
Timbul, agak tinggi, simbolis
Hiasan gawang pintu
Kala Makara
Kala
Menghadap candi
Ke timur
Ke barat
Letak candi induk
Di tengah halaman
Di belakang bagian halaman

17.              Bukti adanya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
1.                Adanya arca Buddha bergaya amarawati (gaya India Selatan) di Sempaga, Sulawesi Selatan, dan di Jember. Arca di Sempaga merupakan yang tertua. Selain itu, ditemukan pula arca bergaya gandhara (India Utara) di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan) dan Kota Bangun, Kutai.
2.                Adanya prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta di Kutai dan Tarumanegara.
3.                Adanya penganut agama Hindu dan Buddha di Indonesia.
4.                Berkembangnya seni patung di Indonesia.
5.                Penggunaan istilah warman sebagai nama raja seperti di India.
6.                Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
7.                Penggunaan bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa dalam kehidupan masyarakat.
8.                Adanya sistem kemaharajaan.
9.                Adanya kitab-kitab sastra yang bercorak Hindu.

18.         Candi Jawa Tengah Utara : ciri-ciri Hindu, kelompok candi tidak beraturan, gugusan candi berdiri sendiri, hiasan candi relatif lama
Contoh : Candi Gunung Wukir, Candi Badut, Candi Dieng, Candi Gedong Songo
Candi Jawa Tengah Selatan : ciri-ciri Budha, kelompok candi beraturan, letak candi induk ditengah dikelilingi candi perwara, hiasan candi relatif mewah
Contoh: Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Sewu, Candi mendut, Candi Plaosan, Candi Roro Jonggrang, Candi Borobudur
Contoh Candi Jawa Timur :
Candi Kidal, Candi Jago, Candi Singosari, Candi Panataran, Candi Jabung, Candi Tikus
19.  Yang termasuk candi Hindu
1.      Candi Prambanan (Jateng)
2.      Candi  Dieng  (Jateng)
3.      Candi Badut
4.      Candi Kidal
5.      Candi Singhasari
6.      Candi Panataran
7.      Candi Jajawi
8.      Candi Bajang Ratu
9.      Candi Jago
10.  Candi wringin lawang

20.  Candi Budha
1.        Candi Borobudur
2.        Candi Mendut
3.        Candi Pawon
4.        Candi Muara Takus
5.        Candi Sewu
6.        Candi Kalasan
7.        Candi Kalasan
8.        Candi Plaosan Lor
9.        Candi Plaosan Kidul
10.    Candi Lumbung
11.    Candi Jabung






MATERI AJAR
       Proses masuk dan berkembangnya Agama Hindu-Budha diIndonesia

A.      Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia
Agama Hindu- Budha berasal dari India, kemudian menyebar ke Asia Timur. Asia Tenggara termasuk Indonesia. Indonesia sebagai negara kepulauan letaknya sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia. Untuk lebih jelasnya, silahkan amati gambar peta jaringan perdagangan laut Asia Tenggara yang di atas.

Awal abad Masehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat Malaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut.
Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia.
Mengenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India ke Indonesia.

B.            Beberapa teori mengenai proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu ke Indonesia, adalah sebagai berikut :
1.    Teori Kesatria
Diutarakan oleh Prof.Dr.Ir.J.L.Moens berpendapat bahwa yang membawa agama Hindu ke Indonesia adalah kaum ksatria atau golongan prajurit, karena adanya kekacauan politik/peperangan di India abad 4 - 5 M, maka prajurit yang kalah perang terdesak dan menyingkir ke Indonesia, bahkan diduga mendirikan kerajaan di Indonesia.Inti teori ini adalah  munculnya kerajaan atau pengaruh Hindu di Kepulauan Indonesia disebabkan oleh peranan kaum ksatria atau para prajurit India
      Kekuatan teori ini terletak pada semangat untuk petualangan pada saat itu umumnya dimiliki oleh para kaum ksatria
      Kelemahan teori ini adalah kurang disertai dengan  bukti-bukti yang mendukung. Selama ini belum ada ahli akelog yang dapat menemukan bukti-bukti yang menunjukkan adanya ekspansi dari prajurit-prajurit India ke Kepulauan Indonesia. Selain itu Para Ksatria tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa


2.         Teori Waisya
Menurut NJ. Krom, proses terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena adanya hubungan perdagangan, mengingat bahwa sejak tahun 500 SM, Nusantara telah menjadi jalur perdagangan antara India dan Cina.  Pelayaran Menggunakan Angin, Maka mereka menetap sementara waktu. Selama para pedagang India tersebut tinggal menetap, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan perempuan-perempuan pribumi .
a.       Kelemahan teori ini adalah para pedagang yang termasuk dalam kasta Waisya tidak menguasai bahasa Sanskerta dan huruf Pallawa yang umumnya hanya dikuasai oleh kasta Brahmana

3.         Teori Brahmana
J.C. Van Leur
}  Agama dan kebudayaan Hindu-Budha yang datang ke Indonesia dibawa oleh golongan Brahmana (golongan agama) yang sengaja diundang oleh penguasa Indonesia. Dengan Bukti à... Prasasti yang Ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanksekerta., serta sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha di Indonesia
}  Di India bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan.
}  Hanya golongan Brahmana yang mengerti dan menguasai penggunaan bahasa tersebut
}  Kelemahan teori ini adalah di India ada peraturan bahwa brahmana tidak bolehkeluar dari negerinya. Dalam tradisi agama Hindu terdapat pantangan bagi kaum Brahmana untuk menyeberangi lautan Jadi, tidak mungkin mereka dapat menyiarkan agama ke Indonesia
.
4.         Teori Sudra
Von Van Faber
Menurut teori ini penyebaran agama dan kebudayaan Hindu ke Indoesia dibawa olehorang-orang India yang berkasta sudra. Di India sebagai golongan kasta paling rendah mereka merasa tersisih dan hanya hidup sebagai budak. Oleh karena itu mereka datang ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya.Inti teori ini adalah agama Hindu dibawa oleh kaum sudra yang datang di Nusantara untuk memperbaiki nasib karena peperangan yang terjadi di India telah menyebabkan mereka menjadi orang buangan dan hanya hidup sebagai budak.

5.    Teori Arus Balik
 Dalam teorinya ini F.D.K Bosch mengemukakan bahwa:
ü Menjelaskan peran aktif orang-orang Indonesia dalam penyebaran kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia dilihat dari Prasasti Nalanda
ü  Orang India Datang ke Indonesia, dan menyebarkan agama Hindu Budha.
ü  Karena Ketertarikannya, Masyarakat Indonesia akhirnya yang pergi ke India dan Belajar disana.  Kembali ke Indonesia dan menyebarkan agama Hindu Budha.


C.       Proses Masuknya Agama Hindu dan Budha ke Indonesia

Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 Masehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah di Indonesia antara lain Sempaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari langgam Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 Masehi.Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).

D.      Bukti adanya pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia
Masuknya kebudayaan India ke Indonesia telah membawa pengaruh terhadap perkembangan kebudayaan di Indonesia.Bangsa Indonesia yang sebelumnya memiliki kebudayaan asli, banyak mengadopsi dan mengembangkan budaya India dalam kehidupan sehari-hari. Namun, masyarakat tidak begitu saja menerima budaya-budaya baru tersebut. Kebudayaan yang datang dari India mengalami proses penyesuaian dengan kebudayaan yang ada di Indonesia yang disebut dengan proses akulturasi kebudayaan.

1.      Adanya arca Buddha bergaya amarawati (gaya India Selatan) di Sempaga, Sulawesi Selatan, dan di Jember. Arca di Sempaga merupakan yang tertua. Selain itu, ditemukan pula arca bergaya gandhara (India Utara) di Bukit Siguntang (Sumatra Selatan) dan Kota Bangun, Kutai.
2.      Adanya prasasti berhuruf Pallawa dan berbahasa Sanskerta di Kutai dan Tarumanegara.
3.      Adanya penganut agama Hindu dan Buddha di Indonesia.
4.      Berkembangnya seni patung di Indonesia.
5.      Penggunaan istilah warman sebagai nama raja seperti di India.
6.      Munculnya kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
7.      Penggunaan bahasa Sanskerta dan tulisan Pallawa dalam kehidupan masyarakat.
8.      Adanya sistem kemaharajaan.
9.      Adanya kitab-kitab sastra yang bercorak Hindu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar