Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran
Sekolah
: SMA N 6 Semarang
MataPelajaran :
Sejarah
Kelas/Semester :
X/ 1
Materi Pokok
: Proses Lahir dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Hindu-Budha
di India
Alokasi Waktu : 2 x 45’ (1 x pertemuan)
A. Kompetensi Inti (KI)
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya
KI.2 Menghayati dan mengamalkan prilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran,
damai),santun, respontif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai serminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI.3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian,
serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI.4 Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajari disekolah
secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi
Dasar dan Indikator
Kompetensi
Dasar
|
Indikator
|
1.2
Menghayati keteladanan para
pemimpin dalam toleransi antar umat beragama dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
|
1.2.1
Mengamalkan nilai-nilai keteladanan pemimpin pada masa Hindu-Budha denganmengambil
ajaran toleransi dan saling menghargai
|
2.1
Menunjukkan sikap tanggung
jawab, peduli terhadap berbagai hasil budaya pada masa pra aksara,
Hindu-Buddha dan Islam.
|
2.1.1
Mengamalkan sikap tanggung
jawab, peduli terhadap peninggalan hasil budaya Hindu-Budha di Indonesia
|
3.5
Menganalisis berbagai teori tentang proses masuk
dan berkembangnya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
|
3.5.1
Memahami proses lahir dan berkembangannya agama
dan kebudayaan Hindu-Budha di India
3.5.2
Menganalisis
proses masuk dan berkembanganya agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia
3.5.3
Menganalisis bentuk-bentuk
kebudayaan Hindu-Budha yang masuk ke Indonesia
3.5.4
Memahami wujud
akulturasi agama Hindu-Budha di Indonesia berupa bahasa dan tulisan, politik
dan ekonomi
3.5.5
Memahami wujud
akulturasi agama Hindu-Budha di Indonesia berupa religi, sistem pengetahuan,
peralatan hidup/teknologi dan kesenian
|
4.5
Mengolah informasi mengenai
proses masuk dan perkembangan kerajan Hindu-Budha dengan menerapakan cara
berfikir kronologis, dan pengaruhnya pada kehidupan masyarakat Indonesia masa
kini serta mengemukakannya dalam bentuk tulisan.
|
4.5.1
Menalar proses
masuknya agama Hindu-Budha di Indonesia serta bentuk pengaruh peninggalan
agama Hindu-Budha di Indonesia
|
C. Tujuan Pembelajaran
Kompetensi Sikap Spiritual dan
Sikap Sosial
1.2.1.1 Siswa
mampu mengamalkan nilai-nilai keteladanan pemimpin pada masa Hindu-Budha dengan
mengambil ajaran toleransi dan saling menghargai
2.1.1.1.Siswa
mampu mengamalkan sikap tanggung jawab dan peduli terhadap peninggalan hasil
budaya Hindu-Budha di Indonesia
Kompetensi
Pengetahuan dan Keterampilan
3.5.1.1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu
menjelaskan secara kronologis awal lahirnya Agama dan kebudayaan Hindu-Budha di
India
3.5.1.2Melalui diskusi kelompok siswa mampu
menjelaskan tentang perkembangan Agama dan kebudayaan Hindu-Budha di India
dalam kehidupan keagamaan
3.5.1.3 Melalui diskusi kelompok siswa mampu
menjelaskan tentang perkembangan Agama dan kebudayaan Hindu-Budha di India
dalam kehidupan masyarakat
4.5.1.1 Melalui diskusi kelompok siswa mampu
menyajikan hasil-hasil peninggalan Agama dan kebudayaan Hindu-Budha di India
D.
Materi Pembelajaran
1.
Pertemuan
I
v
Lahir
dan berkembangnya Agama dan kebudayaan Hindu-Budha di India
2.
Pertemuan
II
v
Proses
masuk dan berkembangan Agama Hindu-Budha ke Indonesia
3.
Pertemuan
III
v
Wujud
akulturasi Agama Hindu-Budha di Indonesia
E.
Metode
Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Strategi :
1.
Mind Maping
Metode :
Ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan
F.
Media,
Alat, dan Sumber Pembelajaran
Media : Slide/powerpoint gambar
peninggalan Agama Hindu-Budha di Indonesia
Alat/Bahan
: Laptop, LCD, papan tulis, kertas HVS
Sumber
Belajar :
1.
Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Sejarah Indonesia: Kelas
X. Jakarta : KementrianPendidikandan Kebudayaan
2.
Ratna Hapsari.
2013. Sejarah Indonesia untuk SMA kelas X. Jakarta : Erlangga
G.
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Langkah-langkah
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
Pertemuan I
|
1 JP (2 x 45 menit)
|
|
Pendahuluan
|
Ø Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis
peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa,
menanyakan kehadiran peserta didik, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan
buku tulis dan sumber belajar
Ø Guru memberikan
apersepsi denganpertanyaan “Di
daerah mana mayoritas penganut agama Hindu di Indonesia ?”
Ø Siswa menerima informasi mengenai tujuan
pembelajaran dan materi pembelajaran hari ini melalui power point
Ø Guru menjelaskan tentang Model pembelajaran yang
akan digunakan “Mind Maping”
|
5 menit
|
Inti
|
Mengamati
Ø Guru mengarahkan siswa untuk
membentuk kelompok yang terdiri dari 3-4 orang
Ø Guru menayangkan gambar- gambar peninggalan kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia melalui
power point serta melakukan tanya jawab singkat
Ø Siswa Membaca dengan cermat buku teks pelajaran/sumber bahan ajar (buku Sejarah Indonesia SMA hal. 142-147) yang relevan
untuk mendapatkan data dan informasidengan fokus mencermatilahirnya dan berkembangan agama dan
kebudayaan Hindu_Budha di India.
v Nilai yang dikembangkan: Mencari informasi dan
melatih kesungguhan
Menanya
Ø Siswa dalam grup membuat sejumlah pertanyaan
yang akan di bahas bersama-sama dengan didampingi guru untuk memberikan
bimbingan kelompok selama mengerjakan tugas kelas dan kelompok. (Contoh-contoh
pertanyaan yang diajukan) misalnya:
1. Bagaimanakah awal mulanya agama
Hindu-Budha di India?
2. Apa yang dimaksud
dengan Sinkretisme ?
3. Bagaimana pendapatmu tentang sistem kasta
yang ada di India ?
v Nilai yang dikembangkan: rasa ingin tahu dan kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk
pikiran kritis.
Mencoba/Mengumpulkan informasi
Ø Siswa diminta mengumpulkan data dan
informasi dengan membaca buku
teks pelajaran, untuk menjawab
pertanyaan yang telah dirumuskan.
Ø Siswa diskusi
dengan kelompok untuk menjelaskan awal lahir Agama dan
kebudayaan Hindu-Budha di India
Ø Siswa diskusi
dengan kelompokmenjelaskan
perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha di India dengan mencari
sumber belajar yang relevan dengan menggunakan Lembar Kerja yang telah
disiapkan guru (LK) (dilampiran)
v Nilai yang
dikembangkan: Mengembangkan sikap teliti, menerapkan kemampuan mengumpulkan
informasi melalui berbagai cara yang dipelajari
Mengasosiasikan/mengolah Informasi
Ø Siswa menganalisis data dan informasi yang telah dikumpulkan dari berbagai
sumber untuk menjawab pertanyaan yang telah dirumuskan
Ø Siswa mendiskusikan
didalam kelompok untuk merumuskan kesimpulan dan mencatat jawaban atas
pertanyaan yang telah disusun
v Nilai yang dikembangkan :Kerja keras,
kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktifdalam
menyimpulkan
Mengomunikasikan
Ø Setiap kelompok (atau diacak
kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru mencatat di papan dan
mengelompokkan sesuai kebutuhan guru. Kelompok lain
diwajibkan memberi tanggapan
Ø Dari data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru
memberi perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
v Nilai yang dikembangkan : mengungkapkan pendapat dengan singkat
dan jelas, dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar
|
65 menit
|
Penutup
|
Ø
Siswa mengklarifikasi/kesimpulan dibantu oleh guru
menyimpulkan materi awal lahir dan berkembanganya Agama dan kebudayaan Hindu-Budha
di India
Ø Siswa diberi pesan tentang
nilai dan moral pentingnya mengetahui
awal lahirnya Agama Hindu-Budha dengan pertanyaan :
1.
Apa kelebihan dan kekurangan dalam pengelompokkan masyarakat berdasarkan kasta
di India?
2.
Apa sumbangan Siddartha
Gautama bagi umat manusia?
Ø Guru menanyakan tentang materi
yang kurang dimengerti siswa
Ø Siswa membuat tugas secara
kelompok mencari si internet gambar hasil-hasil peninggalan agama dan kebudayaan
Hindu-Budha di Indonesia.
Ø Guru menyampaikan secara garis
besar tentang materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya yakni materi
tentang proses masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia
Ø Guru mengucapkan salam
|
20 menit
|
H.
Penilaian
Hasil Belajar
1.
Sikap
Spiritual
Jenis/Teknik
Penilaian : Observasi
Bentuk
Instrumen :Lembar observasi
1. Nama Peserta Didik :
…………………….
2. Kelas :
X (Sepuluh)
3. Tanggal Pengamatan :
4. Materi Pokok :Lahir dan Berkembangnya Agama Hindu-Budha di India
No
|
Aspek Pengamatan
|
Skor
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
||
1
|
Berdoa
sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
|
||||
2
|
Mengucapkan
rasa syukur atas karunia Tuhan
|
||||
3
|
Memberisalamsebelumdansesudahmenyampaikanpendapat/presentasi
|
||||
4
|
Mengungkapakan
kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran
Tuhan
|
||||
5
|
Merasakan
keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan
|
||||
Jumlah Skor
|
2.
Kompetensi Sikap
Sosial
a.
Teknik
Penilaian : Observasi
b.
Bentuk
Instrumen : Lembar Penilaian Observasi
c.
Kisi-kisi :
Nama
Siswa :……………….
Kelas : X (Sepuluh)
Tanggal
Pengamatan :
Materi
Pokok/Tema : Lahir dan Berkembangnya
Agama Hindu Budha di India
No
|
Indikator
|
Score
|
|||
SB
|
B
|
C
|
K
|
||
1
|
Menunjukkan
perilaku santun sebagai perwujudan semangat musyawarah mufakat
|
||||
2
|
Menerima saran dan kritik dari kelompok lain
|
||||
3
|
Disiplin waktu, artinya saat memulai dan mengakhiri diskusi
tepat waktu
|
||||
4
|
Menunjukkan rasa tanggung jawab dalam berdiskusi dan
presentasi sebagai
bentuk keteladanan dan komitmen
|
Keterangan :
Sikap Sosial, Spiritual,
keterampila :Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
Cukup
: apabila
memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang
: apabila memperoleh skor
kurang 1,66
3. Pengetahuan
a.
Teknik Penilaian: Tes Tertulis, Penugasan Kelompok
b.
Bentuk Instrumen: Soal Uraian,Tugas Kelompok
c.
Kisi-kisi :
Soal Uraian
No.
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
No
Soal
|
Soal
|
Jawaban
|
1.
|
1.
2.
3.
4.
5.
2.
|
Bagaimana proses
awal berdiri agama dan kebudayaan Hindu di India ?
Bagaimana proses awal berdirinya agama dan
kebudayaan Budha di India ?
Jelaskan perkembangan kehidupan keagamaan agama dan
kebudayaan Hindu di India?
Apa perbedaan kehidupan masyarakat agama dan kebudayaan Hindu dengan Budha di India ?
Tuliskanlah bentuk peninggalan agama dan kebudayaan Hindu-Budha di
India ?
|
Lampiran
|
Soal Kelompok:
Kelompok
|
Instrumen
|
Bobot
|
Skor
|
Jml Skor = bobot x 10
|
1
|
Menjelaskan awal lahir Agama dan kebudayaan Hindu-Budha
di India?
|
|||
2
|
Menjelaskan tentang perkembangan agama dan
kebudayaan Hindu-Budha di India dalam kehidupan keagamaan ?
|
|||
3
|
Menjelaskan tentang perkembangan agama dan
kebudayaan Hindu-Budha di India dalam kehidupan kemasyarakatan?
|
|||
4
|
Carilah hasil-hasil peninggalan Agama dan kebudayaan
Hindu-Budha di India ?
|
4. Keterampilan
a.
Jenis/Teknik Penilaian : Projek
b.
Bentuk Instrumen :Makalah/
pekerjaan rumah
c.
Kisi-kisi :
1). Non test
·
Nilai
Kelompok
NO
|
Aspekyang
dinilai
|
Nama Kelompok
|
Score
|
Score
|
|||
1.
|
Keaktifan
siswa dalam diskusi.
|
1
|
|||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
2.
|
Keaktifan
siswa dalam menjawab.
|
1
|
|||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
3.
|
Keaktifan
siswa dalam mencari sumber belajar
|
1
|
|||||
2
|
|||||||
3
|
|||||||
4.
|
Hasil
Diskusi(Mengkomunikasan)
|
1
|
|||||
2
|
|||||||
3
|
Keterangan:
Sikap
sosial, spiritual, keterampilan: Sangat
Baik : apabila memperoleh
skor 3,34 –4,00
Baik :
apabila memperoleh skor 2,66 –3,33
Cukup :
apabila memperoleh skor 1,66 –2,65
Kurang :
apabila memperoleh skor kurang1,66
2). Tertulis
Nilai
Individu :
Product ( Kliping Hasil peninggalan Hindu-Budha di
Indonesia)
No.
|
Nama
|
Prodect (Kliping)
|
Result
|
||
Ketepatan
|
Kompleksitas
|
Kerapian
|
|||
1.
|
|||||
2.
|
|||||
3.
|
|||||
4.
|
|||||
5.
|
|||||
6.
|
|||||
7.
|
|||||
8.
|
|||||
9.
|
|||||
10.
|
Keterangan:
Sikap
sosial, spiritual, keterampilan: Sangat
Baik : apabila memperoleh
skor 3,34 –4,00
Baik :
apabila memperoleh skor 2,66 –3,33
Cukup :
apabila memperoleh skor 1,66 –2,65
Kurang :
apabila memperoleh skor kurang1,66
Semarang,11 Maret 2014
Mengetahui
Kepala SMP Guru
Mata Pelajaran
________________________ Suri Oka
Asih Harahap, S.Pd
Cttn : Langkah-langkah model
pembelajaran Mind Maping
:
1.
Guru
menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.
Guru
mengemukakan konsep/permasalahan yang akan ditanggapi oleh siswa dan sebaiknya
permasalahan yang mempunyai alternatif jawaban
3.
Membentuk
kelompok yang anggotanya 2-3 orang
4.
Tiap
kelompok menginventarisasi/mencatat alternatif jawaban hasil diskusi
5.
Tiap
kelompok (atau diacak kelompok tertentu) membaca hasil diskusinya dan guru
mencatat di papan dan mengelompokkan sesuai kebutuhan guru
6.
Dari
data-data di papan siswa diminta membuat kesimpulan atau guru memberi
perbandingan sesuai konsep yang disediakan guru
Lampiran
Kunci Jawaban Soal Uraian
1.
Agama
dan kebudayaan Hindu berkembang seiring dengan masuknya bangsa Arya ke India
pada 1.500 SM. Dalam perkembangannya bangsa Arya ini dapat menguasai
daerah-daerah seperti daerah Sungai Indus, Sungai Gangga, dan Sungai
Brahmaputra yang sebelumnya ditempati oleh penduduk asli orang Dravida.
Penguasaan terhadap daerah-daerah ini menyebabkan terjadinya percampuran
kebudayaan orang Arya dengan penduduk asli. Percampuran kebudayaan ini
menghasilkan budaya Weda yang menjadi cikal bakal lahirnya peradaban Hindu.
Sejak itu agama Hindu mulai berkembang di India dan kehidupan agama Hindu
berpedoman pada kitab Weda.
2.
Agama
Buddha lahir sekitar abad ke-5 SM. Agama ini lahir sebagai reaksi terhadap
agama Hindu terutama karena keberadaan kasta. Pembawa agama Buddha adalah
Sidharta Gautama (563-486SM), seorang putra dari Raja Suddhodana dari Kerajaan
Kosala di Kapilawastu. Untuk mencari pencerahan hidup, ia meninggalkan Istana
Kapilawastu dan menuju ke tengah hutan di Bodh Gaya. Ia bertapa di bawah
pohon (semacam pohon beringin) dan akhirnya mendapatkan bodhi, yaitu
semacam penerangan atau kesadaran yang sempurna. Pohon itu kemudian dikenal
dengan pohon bodhi. Sejak saat itu, Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang
Buddha, artinya yang disinari. Peristiwa ini terjadi pada tahun 531 SM.
Usia Sidharta waktu itu kurang lebih 35 tahun. Wejangan yang pertama
disampaikan di Taman Rusa di Desa Sarnath.
3.
Penganut
Hindu percaya kepada banyak dewa yang dianggap memiliki peranan dalam mengatur
kehidupan manusia. Di antara dewa yang mereka yakini adalah tiga dewa utama
yang dikenal dengan Trimurti, yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai
dewa pelindung, dan Syiwa sebagai dewa penghancur.
4. Agama
Hindu mengenal
istilah tingkatan sosial masyarakat yang disebut kasta. Penetapan kasta ini
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan campuran antar golongan
masyarakat. Kasta tersebut terdiri dari berikut ini :
1. Kasta Brahmana yang terdiri dari
kaum pendeta dan para sarjana
2. Kasta Ksatria yang terdiri dari para
prajurit, pejabat dan bangsawan
3. Kasta Waisya terdiri dari para pedagang
petani, pemilik tanah dan prajurit
4. Kasta Sudra terdiri dari para
pelayan dan pekerja kasar, buruh, dan tukang kebun.
5. Kasta Paria yang terdiri dari
orang-orang seperti pengemis, pemburu yang dianggap hina dan tidak memiliki hak
dalam masyarakat, nelayan, penyapu jalan, dan penggali Kuburan
Agama Buddha tidak
mengenal istilah kasta, baik rahib maupun umat sama-sama disebut putera dan
puteri Budha.Masyarakat Budhis terbentuk setelah Sang Budha mengajarkan
pengalaman peneranganya kepada sejumlah orang.Khotbah pertamanya ditaman rusa
Isipathana, di Sarnath, Benares. Keduannya mendukung satu sama lain dalam
mengamalkan ajaran Budha yang disebut dharma.
5. Hasil
peninggalan Hindu-Budha di India
Peninggalan
Agama Hindu
gambar : Kota asli bangsa arya
gambar : Trimurti adalah Tiga dewa Tertinggi Brahma(dewapencipta), Vishnu
atau Wisnu (dewa pemelihara) dan Shiva atau Syiwa (dewa perusak). Disamping
trimurti dewi-dewi lainnya yakni Saraswati (Dewi pengetahuan dan seni),Laksmi
(dewi keberuntungan), dan Ganesha (dewa pengetahuan dan penolong).
gambar : Shiva adalah
dewa perusak. Dewa ini juga sebagai pelindung kesucian Sungai Gangga.
Peninggalan agama Budha
1. Bodhgaya
Sebuah
tempat yang penting dalam mempelajari Buddhisme, Bodhgaya terletak di propinsi Bihar.
Di sinilah Sang Buddha mencapai Pencerahan. Kota ini merupakan situs ziarah
yang terkenal dan merupakan rumah yang indah bagi vihara-vihara dan
stupa-stupa. Ratusan turis dan penziarah datang ke sini setiap tahunnya.
2. Lumbini
Kota
kecil ini terletak di perbatasan Nepal-India. Merupakan tempat kelahiran
Pangeran Siddhattha, Sang Bodhisatta (calon Buddha)
3. Rajgir
Kota yang indah ini merupakan situs ziarah Buddhis yang penting. Pada masa lampau dikenal dengan nama Rajagriha (Rajagrha), kota ini dikelilingi oleh pegunungan dan pepohonan. Merupakan salah satu dari tempat yang penting bagi agama Buddha dan Sang Buddha menyampaikan ajaranNya di sini. Kota ini penuh dengan kuil dan vihara-vihara.
Kota yang indah ini merupakan situs ziarah Buddhis yang penting. Pada masa lampau dikenal dengan nama Rajagriha (Rajagrha), kota ini dikelilingi oleh pegunungan dan pepohonan. Merupakan salah satu dari tempat yang penting bagi agama Buddha dan Sang Buddha menyampaikan ajaranNya di sini. Kota ini penuh dengan kuil dan vihara-vihara.
4. Nalanda
Universitas
tua ini terletak di dekat Rajgir. Merupakan salah satu tempat penting untuk
pembelajaran Buddhis. Didirikan pada abad ke-5 Sebelum Masehi, universitas ini
dikunjungi oleh para sarjana dan siswa-siswa ternama. Sekarang ratusan turis
datang ke sini untuk melihat reruntuhannya. Di sini juga terdapat sebuah museum
yang dikelola oleh Badan Survey Arkeologi India.
5. Sanchi
Termasuk
di antara situs ziarah Buddhis yang terkenal, Sanchi merupakan rumah bagi
banyak stupa-stupa, vihara-vihara, kuil-kuil Buddhis dan monumen-monumen
keagamaan lainnya. Ratusan turis juga datang ke sini untuk melihat pohon Bodhi
Ananda yang terkenal.
6. Varanasi
dan Sarnath
Selain
dikenal sebagai pusat ziarah bagi umat Hindu, Varanasi juga dikenal sebagai
tempat keagamaan yang terkenal bagi umat Buddha. Ketika dalam tur menuju
Varanasi, kita juga bisa mengunjungi Sarnath. Sarnath merupakan tempat dimana
untuk pertama kalinya Sang Buddha membabarkan Dhamma dengan kotbah pertama-Nya
yang terdaat dalam Dhammacakkappavattana Sutta.
7. Kushinagar
Sang
Buddha menghembuskan napas terakhir-Nya di kota kecil ini di Uttar Pradesh.
Kotbah terakhir-Nya yang terdapat dalam Maha Parinibbana Sutta juga dibabarkan
di sini. Di sini ada beberapa jumlah vihara dan monumen yang menarik ratusan
para penziarah.
Lampiran
MATERI
AJAR
LAHIR DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN KEBUDAYAAN HINDU-BUDHA DI INDIA
Agama Hindu dan Buddha merupakan dua agama yang bermula dari
Asia Selatan. Negara India merupakan negara cikal bakal dari berkembangnya
kedua agama tersebut ke negara lain. Selain di India, Bangladesh pun menjadi
negara yang penyebaran kedua agama tersebut cukup pesat.
Sejak ribuan tahun yang lalu, penduduk India telah melakukan
perdagangan dengan bangsa-bangsa lain di Asia melalui celah sempit yang ada di
antara Pegunungan Himalaya yang dikenal dengan celah kaibar. Celah kaibar ini
merupakan satu-satunya jalur yang sering digunakan oleh para pedagang untuk
keluar masuk India. Sehingga dalam perkembangannya, berkembanglah peradaban
Hindu dan Buddha di India, tepatnya di daerah-daerah sungai, seperti Sungai
Indus dan Sungai Brahmaputra.
1.
Agama Hindu
a. Awal mula Agama Hindu
Agama dan kebudayaan Hindu berkembang
seiring dengan masuknya bangsa Arya ke India pada 1.500 SM. Dalam
perkembangannya bangsa Arya ini dapat menguasai daerah-daerah seperti daerah
Sungai Indus, Sungai Gangga, dan Sungai Brahmaputra yang sebelumnya ditempati
oleh penduduk asli orang Dravida. Penguasaan terhadap daerah-daerah ini
menyebabkan terjadinya percampuran kebudayaan orang Arya dengan penduduk asli. Percampuran kebudayaan ini menghasilkan
budaya Weda yang menjadi cikal bakal lahirnya peradaban Hindu. Sejak itu
agama Hindu mulai berkembang di India dan kehidupan agama Hindu berpedoman pada
kitab Weda.
b.
Kehidupan Keagamaan
Penganut Hindu percaya kepada banyak
dewa yang dianggap memiliki peranan dalam mengatur kehidupan manusia. Di antara
dewa yang mereka yakini adalah tiga dewa utama yang dikenal dengan Trimurti,
yaitu Brahma sebagai dewa pencipta, Wisnu sebagai dewa pelindung, dan Syiwa
sebagai dewa penghancur
.
gambar :Trimurti
Perkembangan agama Hindu di India berlangsung dalam kurun
waktu yang lama. Dengan di bagi menjadi empat priode yaitu: :
1.
Zaman Weda (1500 SM)
Weda
berasal darikata Vid yang Artinya mengetahui. Weda merupakan sastra tertua
di duniayang pengaruhnya sangat penting bagi perkembangan agama Hindu.
Jama weda meliputi jaman Weda Kuno, jaman Brahmana dan jaman Upanisad.
Zaman
Weda Kuno -> priode zaman weda kuno bisa dikatakan pula sebagai awal
kedatangan bangsa Arya di Lemba Sungai Indus sekitar 1500 SM. Dalam masa
pertama periode
ini system kepercayaan beraliran politeisme yakni systemkepercayaan terhadap
banyak dewa. Di antaranya ialah:
a.
Dewa
Agni : Merupakan Dewa Api
b.
Dewa
Wayu : Merupakan Dewa Angin
c.
Dewa
Marut : Merupakan Dewa Angin Ribut
d.
Dewa Surya
: Merupakan Dewa Matahari
e.
Dewa Candra
: Merupakan Dewa Bulan
f.
Dewa Waruna :
Merupakan Dewa Angkasa
g.
Dewa Parjanya :
Merupakan Dewa Hujan
h.
Dewa
Indra : Merupakan Dewa Perang
i.
Dewa Aswin
: Merupakan Dewa Kembar/Kesehatan
j.
Dewa
Usa : Merupakan
Dewa Fajar
Namun
Dalam memuja Dewa di anggap sebagai satu dewa saja yakni monotheisme (percaya
akan satu Tuhan) seakan tidak adanya pemujaan terhadap dewa yang lain oleh
karena itu di sebut Henotheisme. Jaman Weda Kuno kemudian dilanjutkan dengan
Weda Belakang yaitu zaman penulisan dan penghimpunan Wahyu Weda lainya, yaitu
Sama Weda, Yayur Weda dan Athara Weda.
2.
Zaman
Brahmana (1000-750 SM)
Di zaman ini merupakan perkembangan
weda yang berpusat pada kehidupan ke agamaan yang berupa ritual-ritual upacara
atau persembaan (sesaji) kepada keyakinan mereka. Di zaman ini kedudukan
Brahmana sangat penting karena tanpa adanya Brahmana maka upacara yang
kebanyakan dengan persembahan terhadap dewa tidak bisa dilaksanakan dan tanpa
sesaji dewa tidak dapat hidup. Karena perannya yang amat penting dalam ke
agamaan maka Brahmana berkedudukan dikasta tertinggi diantara kasta-kasta yang
lain seperti kasta Ksatria, Wesya dan Sudra. Ke empat kasta tersebut merupakan
tingkat derajad di dalam masyarakat waktu itu. Ke empat kasta ini disebut
sebagai Catur Wana.Di zaman ini penulisan Weda berkembang menjadi empat bagian
yaitu:
8.
Reg Weda
9.
Sama Weda
10.
Yajur Weda
11.
Athara Weda
3. Zaman Upanisad (750-500
SM)
Di zaman di tandai dengan munculnya kitab
Upanisad. Dimana kehidupan agama di zaman ini berpangkal pada filosofi atau
kerohanian. Di zamanterdapat pengetahuan batin sehingga dapat membuka takbir
alam ghaib. Konsepsi terdapat keyakinan pada panca Sraddha yaitu Brahman,
Atman, Karman, Samsara dan Moksa. Demikian konsepsi tujuh hidup yang di sebut
Parusartha yaitu Dharma, Artha, Kama dan Moksa pada zaman ini di formulasi
dengan Jelas. Karma ialah perbuatan baik-buruk dari manusia ketika hidup di
dunia yang menentukan kehidupan berikutnya. Moksa ialah tingkatan hidup
tertinggi yang terleas dari ikatan keduniawian atau terbebas dari renkarnasi.
4.
Zaman Buddha (500-300 SM)
Zaman ini dimulai ketika putra Raja
Sudhodana yang bernama Sidharta menafsirkanWeda dari sudut logika dan
mengembangkan system yogadan semadhi sebagai jalan untuk mendekatkan diri
dengan Tuhan.
c. Kehidupan Masyarakat
Dalam
bidang kemasyarakatan, agama Hindu mengenal istilah tingkatan sosial masyarakat
yang disebut kasta. Penetapan kasta ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya perkawinan
campuran antar golongan masyarakat. Kasta tersebut terdiri dari berikut ini.
1. Kasta Brahmana yang terdiri dari
kaum pendeta dan para sarjana.
2. Kasta Ksatria yang terdiri dari para
prajurit, pejabat dan bangsawan.
3. Kasta Waisya terdiri dari para pedagang
petani, pemilik tanah dan prajurit.
4. Kasta Sudra terdiri dari para
pelayan dan pekerja kasar, buruh, dan tukang kebun.
5. Kasta Paria yang terdiri dari
orang-orang seperti pengemis, pemburu yang dianggap hina dan tidak memiliki hak
dalam masyarakat, nelayan, penyapu jalan, dan penggali Kuburan.
1. Agama
Budha
a. Awal
mula Agama Buddha
Agama Buddha lahir sekitar abad ke-5 SM. Agama ini
lahir sebagai reaksi terhadap agama Hindu terutama karena keberadaan kasta.Pembawa agama Buddha adalah Sidharta Gautama
(563-486SM), seorang putra dari Raja Suddhodana dari Kerajaan Kosala di
Kapilawastu.Untuk mencari pencerahan
hidup, ia meninggalkan Istana Kapilawastu dan menuju ke tengah hutan di Bodh
Gaya. Ia bertapa di bawah pohon (semacam pohon beringin) dan akhirnya
mendapatkan bodhi, yaitu semacam penerangan atau kesadaran yang
sempurna. Pohon itu kemudian dikenal dengan pohon bodhi.Sejak saat itu, Sidharta Gautama dikenal sebagai Sang
Buddha, artinya yang disinari. Peristiwa ini terjadi pada tahun 531 SM.
Usia Sidharta waktu itu kurang lebih 35 tahun dan wejangan yang pertama
disampaikan di Taman Rusa di Desa Sarnath.
b. Kehidupan
Keagamaan
Ajaran
Buddha ditulis dalam kitab suci Tripitaka yang berarti tiga keranjang atau tiga
himpunan nikmat. Isi kitab suci
Tripitaka sebagai berikut
:
v
Suttapitaka, berisikan himpunan ajaran
dan khotbah Buddha. Bagian terbesar adalah percakapan antara Buddha dan
beberapa orang muridnya. Di dalamnya terdapat pula kitab meditasi dan
peribadatan
v
Winayapitaka, berisikan tata hidup
setiap anggota biara (sangha)
v
Abhidharmapitaka, ditujukan bagi lapisan
terpelajar dalam agama Buddha sebab merupakan pelajaran lanjutan.
Pemeluk Budha wajib melaksanakan Tri Dharma atau“Tiga
Kebaktian” yaitu:
1.Budha yaitu berbakti kepada Budha
2.Dharma yaitu berbakti kepada ajaran-ajaran Buddha
3.Sangga yaitu berbakti kepada pemeluk-pemeluk Buddha.
Karena munculnya berbagai
penafsiran dari ajaran Buddha, akhirnya menumbuhkan dua aliran dalamagama Buddha yaitu:
1.Buddha Hinayana, yaitu
setiap orang dapat mencapai nirwana atas
usahanya sendiri
2.Buddha Mahayana, yaitu
orang dapat mencapai nirwana dengan usaha
bersama dan saling membantu.
c. Kehidupan
Masyarakat
Agama Buddha tidak
mengenal istilah kasta, baik rahib maupun umat sama-sama disebut putera dan
puteri Budha.Masyarakat Budhis terbentuk setelah Sang Budha mengajarkan
pengalaman peneranganya kepada sejumlah orang.Khotbah pertamanya ditaman rusa
Isipathana, di Sarnath, Benares. Keduannya mendukung satu sama lain dalam
mengamalkan ajaran Budha yang disebut dharma.Khotbah
keliling yang dilakukan Budha dan para pengikutnya mengundang banyak pengikut.
Seorang Buddha memiliki sifat Cinta Kasih
(maitri atau metta) dan Kasih Sayang (karuna).Cinta Kasih dan Kasih Sayang
seorang Buddha tidak terbatas oleh waktu dan selalu abadi, karena telah ada dan
memancar sejak manusia pertama kalinya terlahir dalam lingkaran hidup roda
samsara yang disebabkan oleh ketidaktahuan atau kebodohan batinnya.Jalan untuk
mencapai Kebuddhaan ialah dengan melenyapkan ketidaktahuan atau kebodohan batin
yang dimiliki oleh manusia. Pada waktu Pangeran Siddharta meninggalkan
kehidupan duniawi, ia telah mengikrarkan Empat Prasetya yang berdasarkan Cinta
Kasih dan Kasih Sayang yang tidak terbatas, yaitu
1.
Berusaha
menolong semua makhluk
2.
Menolak
semua keinginan nafsu keduniawian
3.
Mempelajari,
menghayati dan mengamalkan Dharma
4.
Berusaha
mencapai Pencerahan Sempurna
Lembar
Kerja (LK) Kelompok
Diskusikanlah dengan teman kelompokmu pertanyaan
dibawah ini ,jawablah dengan benar dan membaca buku teks pembelajaran .
5. Jelaskanlah
secara kronologi awal lahirnya Agama Hindu-Budha di India ?
a. Agama Hindu :
b. Agama Budha :
6. Jelaskanlah
perkembangan Agama Hindu-Budha di India dalam kehidupan Keagamaan ?
a. Agama Hindu
b. Agama Budha
7. Jelaskanlah perkembangan Agama Hindu-Budha di
India dalam kehidupan masyarakat ?
a. Agama Hindu
b. Agama Budha
8. Jelaskanlah hasil-hasil
peninggalan Agama dan kebudayaan Hindu-Budha di India?
a. Agama Hindu
b. Agama Budha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar