Senin, 17 Maret 2014

RPP KLS XI Hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah
: SMA Negeri 3 Semarang
Mata Pelajaran
: Sejarah Indonesia
Kelas / Semester
: XI / I
Materi Pokok
:Hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
Alokasi Waktu
: 1 x pertemuan (2 x 45 menit)

A.    Kompetensi Inti (KI)
1.      Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang di anutnya
2.      Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli  (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.      Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan  rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.      Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.


B.     Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar
Indikator
1.1  
Menghayati nilai-nilai persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan nasional menuju kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa dan Negara Indonesia.
1.1.1.  Menghayati ajaran agama yang dianut.
1.1.2.  Menunjukkan rasa syukur antar umat beragama dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.1.3.  Mengamalkan sikap toleransi antar umat beragama.
2.1   
Mengembangkan nilai dan perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah.
2.1.1.  Menganalisis perjuangan para pendahulu bangsa dalam rangka mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah.
  2.5
Berlaku jujur dan bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah.
2.5.1.  Menunjukkan rasa tanggung jawab dan disiplin terhadap tugas semua tugas yang diberikan.
3.1   
Menganalisis perubahan, dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia.
3.1.1.  Mendeskripsikan hubungan Merkantilisme di Eropa dengan perkembangan kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia.
4.1   
Mengolah informasi tentang peristiwa sejarah pada masa penjajahan bangsa Barat berdasarkan konsep perubahan dan keberlanjutan, dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah.
4.1.1.  Menyusun hasil laporan tulis atau resume tentang hasil hubungan Merkantilisme di Eropa dengan perkembangan Kolonialisme dan Imprealisme barat di Indonesia.

C.    Tujuan Pembelajaran
1.      Kompetensi sikap spiritual
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
a)      Menunjukkan sikap berdoa sebelum memulai pelajaran.
b)      Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati sesama peserta didik.
2.      Kompetensi sikap sosial
a)      Menunjukkan sikab toleransi terhadap perbedaan pendapat.
b)      Menunjukkan sikap bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam pembelajaran sejarah.
3.      Kompetensi Pengetahuan
Setelah mengikuti pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
a)    Menjelaskan pengertian paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia.
b)   Menjelaskan bentuk-bentuk Kolonialisme dan Imperialisme.
c)    Menganalisis hubungan Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia.
4.      Kompetensi ketrampilan
a)    Menguraikan pengertian paham Rasionalisme, Merkantilisme, dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia.
b)   Menyimpulkan bentuk-bentuk Kolonialisme dan Imperialisme
c)    Menyusun hasil laporan tulis atau resume tentang hasil hubungan merkantilisme di Eropa dengan perkembangan kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia.

D.    Materi Pembelajaran
·           Hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia.

E.     Metode Pembelajaran
Pendekatan umum      : Pendekatan Scientific.
Metode                        : diskusi,observasi literature.
Model                          : Question Student Have,

F.     Media, Alat, Dan Sumber Pembelajaran
Media              : gambar, dan Power Point
Alat                 : laptop, LCD,papan tulis, kertas HVS/Folio,
Sumber            :
1.      BSE, Dwi Ari Listiyani. Sejarah 2 Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS.

G.    Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
1.         Pendahuluan (10 menit)
a)    Peserta didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa menurut ajaran agama masing-masing.
b)   Mengkondisikan  siswa  untuk  belajar  dan memotivasi  siswa  terkait hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
c)    Apersepsi: Tanya-jawab(Guru dengan peserta didik) tentang pengetahuan dasar hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
d)   Menyampaikan model pembelajaran inti hari ini, yaitu pembelajaran menggunakan model “Question Student Have”.
Kompetensi yang diharapkan : menunjukkan sikap religius dan ungkapan rasa syukur atas karunia-NYA).
2.         Inti (70 menit)
Mengamati (Observing)
1)    Mendengarkan penjelasan materi dari guru sebagai pendahuluan materi dengan menampilkan gambar-gambar atau Power Point.
2)    Guru memberikan sedikit waktu untuk mencatat materi yang telah diberikan.
3)      Membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, masing-masing maksimal 5 orang.
Kompetensi yang diharapkan : perhatian,  disiplin, ketelitian, rasa hormat.

Menanya (Questioning)
1)   Menugaskan kepada peserta didik untuk menuliskan mengenai materi yang di sampaikan guru ataupun materi yang masih belum di mengerti oleh peserta didik dalam bentuk pertanyaan.
2)   Guru dapat membimbing  peserta didik menyusun pertanyaan seperti :
·         Apakah yang di maksud dengan Merkantilisme dan bagaimana pengaruhnya di Indonesia?
·         Factor apa yang membuat pengaruh Imperialisme berkembang di Indonesia?
·         Bagaimana dengan perkembangan social masyarakat pada masa Kolonialisme.
3)   Guru memastikan tidak ada pertanyaan yang sama antar kelompok.
Kompetensi yang diharapkan : menumbuhkembangkan kemampuan untuk bertanya,,menumbuhkan rasa ingin tahu, perhatian, sikap saling menghormati.
Pengumpulan Data (Experimenting)
1)   Lembar kertas dibagikan, setelah selesai lalu diambil kembali oleh guru.
2)   Kemudian dibagikan lagi secara acak dengan kelompok lain, untuk menjawab pertanyaan.
3)   Peserta didik membaca dari berbagai sumber belajar yang berkaitan dengan hubungan antara paham rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
4)   Membaca dari berbagai sumber hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
5)   Mengumpulkan  data/informasi  tentang  sumber mengenai  pengaruh- hubungan antara paham rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
6)   Menganalisis sumber informasi mengenai pengaruh hubungan antara paham rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
7)   Peserta didik mencoba menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh peserta didik di kelompok lain.
Kompetensi yang diharapkan : perhatian,  disiplin, ketelitian, rasa hormat,disiplin dan menerima pendapat orang lain.
Mengasosiasi (Associating)
1)      Kelompok tersebut wajib untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh kelompok lain.
2)      Guru membantu jika ada siswa yang sudah tidak mampu memecahkan soal/pertanyaan yang ada..
3)      Menyimpulkan  informasi atau data yang akan  dikumpulkan.
4)      Menyimpulkan  pengaruh  hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
Kompetensi yang diharapkan : perhatian,  disiplin, ketelitian, rasa hormat.
Mengkomunikasikan (Communicating)
1)      Mengkomunikasikan pertanyaan dan jawaban dari seluruh kelompok tentang hubungan antara paham rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia  
Kompetensi yang diharapkan : perhatian,  disiplin, ketelitian.
3.         Penutup (10 menit)
1)      Membantu peserta didik untuk menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
2)      Guru menugaskan peserta didik untuk mencari dan mengumpulkan  data/informasi  tentang hubungan antara paham rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia

H.    Penilaian
1.      Kompetensi Sikap Spiritual
a.         Teknik Penilaian : Jurnal
b.        Bentuk Intrumen : Lembar Penilaian Jurnal
c.         Kisi-kisi              :  1. Tata cara berdoa yang baik
 2. Selalu memulai dan mengakhiri dengan berdoa
    3. Dapat mencontohkan sikap toleransi.
    4. Mampu menjadi pribadi yang bertanggungjawab
No
Tanggal
Nama Siswa
Kejadian
1
2
3
4
5
6
7

Dst












2.      Kompetensi Sikap Sosial
a.       Teknik Penilaian          : Observasi
b.      Bentuk Instrumen       : Lembar Penilaian Observasi  
c.       Kisi-kisi                       :


No
Indicator
Score
SB
B
C
K
1.                                       
Menunjukkan perilaku sopan-santun sebagai perwujudan saling menghormati




2.                                       
Menerima saran dan kritik dari kelompok lain.




3.                                       
Disiplin waktu, artinya tepat waktu saat memulai dan mengakhiri diskusi




4.                                       
Menunjukkan rasa tanggung jawab dalam berdiskusi dan presentasi sebagai bentuk disiplin dalam pembelajaran.




5.                                       
Tidak menyontek dalammengerjakan ujian/ulangan




6.                                       
Tidak menjadi plagiat(mengambil/menyalin karya oranglain tanpa menyebutkan sumber)




Keterangan    :
                     
Sikap sosial, spiritual, keterampilan:
Sangat Baik     : apabila memperoleh skor  3,34 – 4,00
Baik                 : apabila memperoleh skor  2,66 – 3,33
Cukup                         : apabila memperoleh skor  1,66 – 2,65
Kurang            : apabila memperoleh skor kurang  1,66

3.      Kompetensi Pengetahuan
Teknik Penilaian          : Tes tertulis
Bentuk Instrumen       : Soal Uraian
Kisi-kisi                       :
a)         Soal Uraian
Indikator
No
Soal
Bobot
Mendeskripsikan hubungan Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme dan Imprealisme barat di Indonesia.
1.
Jelaskan pengertian dari merkantilisme!

20

2.
Jelaskan perkembangan kolonialisme di bidang politik.
20
3.
Apa itu imperialisme?
20
4.
Sebutkan sebab-sebab imperialisme.
20
5.
Jelaskan perbedaan antara imperialism modern dan kuno!
20


Jumlah
100
Pedoman penilaian:
Rentang Nilai: Nilai = jumlah skor yang diperoleh
·           Bila peserta didik bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap maka akan mendapatkan nilai 100

4.      Kompetensi Ketrampilan
Teknik Penilaian          : Observasi
Bentuk Instrumen       : Lembar Observasi
Kisi-kisi                       :
a.       Non Test
1.      Nilai Individu
No
Aspek yang dinilai
Nama siswa
Nilai kualitatif
Nilai kuantitatif
Jumlah
1.       
Keaktifan siswa dalam diskusi




2.       
Keaktifan siswa dalam menjawab




3.       
Keaktifan siswa dalam mencari sumber belajar.





b.      Nilai kelompok
No
Nama kelompok
Diskusi
Ketepatan tugas
Score
1.       
Kelompok 1



2.       
Kelompok 2



3.       
Kelompok 3



4.       
Kelompok 4



5.       
Kelompok 5








2.      Tertulis
No
Nama
Produk (resume)
Score
1.       



2.       



3.       



4.       



Dst




Keterangan :
·         Sikap social, spiritual, ketrampilan
            Sangat Baik     : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
            Baik                 : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
            Cukup                         : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang            : apabila memperoleh skor kurang 1,66
·         Pengetahuan :
            Pengetahuan    :
                                    Essay :
                                    Jawaban benar x 5 = Nilai

Semarang, Agustus 2014

Mengetahui,
Kepala SMAN 3 Semarang                                                    Guru Mapel Sejarah



Drs Bambang Nianto Mulyo, M.Ed                                        ..............................
NIP. 19610429 199603 1 007                       






HUBUNGAN ANTARA PAHAM RASIONALISME, MERKANTILISME DENGAN PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME  BARAT DI INDONESIA

Perkembangan praktik kolonialisme dan imperialisme sangat dipengaruhi oleh perkembangan zaman ketika itu. Berbagai ideologi dan paham muncul pada abad ke-18, yang ditandai dengan Revolusi Prancis (1789), Revolusi Amerika, dan Revolusi Industri di Inggris, serta pada abad ke-20 Revolusi Bolshlevick di Rusia. Munculnya paham-paham baru mendorong pihak kolonialis dan imperialis dalam membuat kebijakan terhadap negeri yang dijadikan koloninya. Paham-paham tersebut dapat berwujud merkantilisme, liberalisme, rasionalisme, serta kapitalisme.

1.    Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang menganggap sesuatu itu dianggap benar jika sesuai dengan akal pikiran. Tempat kelahiran rasionalisme adalah Prancis (Renne Descartes 1596-1650). Ia adalah seorang filosof,ilmuwan dan matematikus Prancis yang tersohor. Sebenarnya, rasionalisme merupakan kelanjutan dari perlawanan terhadap ajaran-ajaran yang bersifat dogamatis dan taradisi yang mulai tampak pada abad ke-15 dan abad ke-16. 
a.    Charles Secondat, Baron de la Brede et de Montesquieu (1689– 1755).
Montesquieu berpendapat bahwa dalam sebuah pemerintahan harus terdapat pemisahan kekuasaan berdasarkan pada “Trias Politika”,  executive power (pelaksana undang-undang),  legislative power (pembuat undang-undang), dan  judicial power (yang mengawasi pelaksanaan undang-undang).
b.    Jean Jacques Rousseau (1712 – 1726)
Pemikiran Rosseau adalah tentang hak kebebasan dan persamaan manusia. Ia mengatakan dalam bukunya yang berjudul Du Contratct Social, bahwa “manusia dilahirkan bebas, tetapi ia sekarang terikat. Pendapat Rosseau tentang hak-hak azasi manusia dicantumkan dalam UUD 1789, juga menimbulkan paham demokrasi modern.
c.    Francois Marie Arouet atau Voltaire (1694 – 1778).
Voltaire adalah seorang pejuang kebebasan dan kemerdekaan.Tulisan-tulisannya yang tajam banyak mengkritik tindakan-tindakan raja yang sewenang-wenang dan mengoreksi keburukan-keburukan yang dikalangan gereja.

2.    Merkantilisme
Istilah Merkantilisme diambil dari kata ”Mercari” yang artinya berjual beli. Merkantilisme adalah sebuah sistem ekonomi di mana negara memiliki wewenang yang besar, atau disebut juga sebagai sistem ekonomi proteksi. Kemakmuran diperoleh dari perdagangan luar negeri. Ideologi ini sangat kuat pengaruhnya, sehingga pada abad ke-18 berkembang menjadi politik ekonomi di negara-negara Eropa Barat. Tujuan dari merkantilisme adalah untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara yang ada di masing-masing negara. Negara atau pemerintah memperoleh kekayaan sebanyak-banyaknya untuk membiayai negara; negara atau pemerintah merupakan satu-satunya penguasa ekonomi. Cara yang digunakan dalam rangka memperkaya Negara adalah dengan penumpukan kekayaan yang berupa logam mulia yaitu emas dan perak. Negara yang banyak memiliki timbunan logam mulia dalam jumlah yang besar merupakan negeri yang kaya, dan mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kekuatannya sehingga dapat memperkuat armada perangnya.
Demikian pula negara yang kaya, akan mengalami kemajuan dalam perdagangan dan usaha produksi lainnya. Hasil produksi ekspor ditingkatkan, sebaliknya barang impor dibatasi dan dikenakan biaya yang tinggi. Daerah jajahan dipaksa untuk menghasilkan bahan mentah untuk keperluan industri dan dipaksa untuk membeli hasil industri negara induk, atau daerah jajahan juga dijadikan sebagai daerah pemasaran setelah bahan mentahnya diambil. Di India, Inggris memaksa penduduk menanam kapas dan di Amerika mereka melarang penduduk koloni mengimpor barang-barang kecuali dari Inggris. Di Inggris,politik merkantilisme diberlakukan pada masa Raja Henry VIII dan di Prancis pada masa Perdana Menteri Colbert.

3.    Perluasan  Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia.
Proses interaksi kekuasaan antara negara-negara tradisional (kerajaan) milik pribumi dan kekuasaan Belanda pada abad ke-19 menunjukkan dua perkembangan yang sangat berbeda. Di satu pihak, tampak makin meluasnya kekuasaan colonial dan imperialiasme Belanda. Di lain pihak terlihat makin merosotnya kekuasaan tradisional milik pribumi. Meluasnya kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia membawa akibat terhadap perubahan dalam berbagai segi kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Dalam  bidang politik, pengaruh kekuasaan Belanda semakin kuat karena intervensi yang intensif dalam masalah-masalah istana, seperti pergantian takhta, pengangkatan pejabat-pejabat keraton, ataupun partisipasinya dalam menentukan kebijaksanaan pemerintahan kerajaan. Dengan demikian, dalam bidang politik penguasa-penguasa pribumi makin tergantung pada kekuasaan asing sehingga kebebasan dalam menentukan kebijaksaan pemerintahan istana makin menipis. Di samping itu, aneksasi wilayah yang dilakukan oleh penguasa asing mengakibatkan makin menyempitnya wilayah kekuasaan pribumi. Penghasilan yang berupa lungguh, upeti atau hasil bumi makin berkurang, bahkan hilang sebab kedudukannya telah berganti sebagai alat pemerintah Belanda.
ü  Dalam  bidang ekonomi, penghasilan penguasa pribumi makin berkurang. Sudah pasti keadaan ini akan menimbulkan kegoncangan dalam kehidupan para penguasa pribumi. Di pihak rakyat, khususnya para petani dibebani kewajiban untuk mengolah sebagian tanahnya untuk ditanami dengan tanaman-tanaman eskpor dan masih harus menyumbangkan tenaganya secara paksa kepada pemerintah kolonial. Hal inilah yang mengakibatkan runtuhnya perekonomian rakyat.
ü  Di bidang demografi (kependudukan), berdasarkan sensus Raffles (buku History of Java tulisan Raffles) bahwa pada tahun 1815 jumlah pendudukan Jawa mencapai 4,5 juta jiwa. Dari jumlah tersebut  lebih dari 1,5 hidup di daerah kerajaan dan kira-kira 3 juta ada di daerah yang langsung diperintah oleh pemerintah kolonial. Sejak akhir abad ke-19 telah terjadi mobilitas dalam masyarakat, baik secara geografis maupun sosiologis. Dalam pengertian geografis bahwa perpindahan tempat tinggal dan kerja makin lama makin sering dilakukan. Transmigrasi, migrasi intern, dan urbanisasi menunjukkan adanya keinginan untuk keluar dari lingkungan hidup yang lama. Hal itu karena pengaruh penetrasi ekonomi asing dan kerapatan penduduk, mobilitas dalam kerja terjadi pula. Sebagian dari masyarakat tani beralih kerja menjadi pedagang, meskipun secara kecil-kecilan. Demikian juga jenis pekerjaan tukang dan pelayanan lainnya bertambah banyak pula. Peralihan kerja dan perpindahan ke tempat lain, ada yang membawa dampak ke kehidupan sosial. Orang yang pindah ke kota dan mendapat pekerjaan yang baik, akan naik harganya di mata masyarakat. Demikian pula jika seseorang  sukses dalam usahanya. Dengan demikian terjadilah semacam mobilitas sosial vertikal. Dalam perkembangannya, pada tahun 1900 penduduk Jawa telah mencapai hampir 28,5 juta jiwa. Perkembangan penduduk  di Jawa pada abad ke-19 dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain terjadinya peningkatan hidup dari penduduk pribumi,meluasnya pelayanan kesehatan ( introduksi vaksinasi cacar), dan perwujudan ketertiban dan perdamaian oleh pemerintah Belanda.
ü  Dalam bidang sosial, perluasan kolonialisme dan imperialisme berakibat makin melemahnya kedudukan dan perekonomin penguasa pribumi. Penguasa pribumi lebih banyak ditugaskan untuk menggali kekayaan bumi Indonesia, seperti memungut pajak, mengurusi tanaman milik pemerintah, dan mengerahkan tenaga kerja untuk kepentingan pemerintah Belanda.Turunnya kedudukan penguasa pribumi mengakibatkan turunnya derajat dan kehormatan sebagai penguasa pribumi.
ü  Di bidang budaya, makin meluasnya pengaruh kehidupan Barat dalam lingkungan kehidupan tradisional. Tata kehidupan Barat seperti cara bergaul, gaya hidup, cara berpakaian dan pendidikan mulai dikenal di kalangan atas atau istana. Sementara itu, beberapa tradisi di lingkungan istana mulai luntur. Tradisi keagamaan rakyat pun mulai terancam pula. Di kalangan penguasa timbul kekhawatiran bahwa pengaruh kehidupan Barat mulai merusak nilai-nilai kehidupan tradisional. Tantangan yang kuat terutama dari kalangan pimpinan agama yang memandang kehidupan Barat bertentangan dengan norma-norma ajaran agama Islam. Orientasi keagamaan seperti ini, terdapat juga di kalangan para bangsawan dan pejabat-pejabat istana yang patuh kepada agama. Dalam suasana kritis, pandangan keagamaan ini dijadikan dasar ajakan untuk melakukan perlawanan.
ü  Perubahan dalam berbagai segi kehidupan sebagai akibat makin meluasnya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia menimbulkan kegelisahan, kekecewaan, dan kebencian yang meluas di kalangan rakyat Indonesia. Itulah sebabnya pada abad ke-19 muncul perlawanan-perlawanan besar di seluruh wilayah Indonesia.

v  Pengertian Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata colunus (colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.
v  Pengertian Imperialisme
Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan suatu negara untuk menguasai negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold), mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan negara yang menganut imperialisme modern.
v  Perbedaan Kolonialisme dan Imperialisme 
·         Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis sumber daya alam dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk.
·         Imperialisme bertujuan untuk menanamkan pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.
ü  Wujud imperilaisme kuno (abad 16-18) di Indonesia di terapkan pada : monopoli, ekstirpasi, upeti, eksploitasi, rodi dan tanam paksa.
ü  Perkembangan imperialisme modern (abad 19-20) ditandai dengan munculnya Undang-Undang Agraria tahun 1870, dimana peran swasta begitu dominan yaitu perkembangan industrialisasi di bidang perkebunan dan dilaksanakannya politik pintu terbuka bagi kaum investor.
v  Persamaan Kolonialisme dan Imperialisme  .
o    Persamaan kolonialisme dan imperialisme adalah akan membuat negara penjajah menjadi makmur, sementara yang dijajah semakin menderita.
o    Hubungan Merkantilisme, Revolusi Industri, dan Kapitalisme dengan perkembangan Kolonialisme Barat di Indonesia
ü  Merkantilisme → karena bertujuan menumpuk kekayaan berupa logam muli a sebanyak-banyaknya, bangsa Barat terdorong untuk mencari daerah jaj ahan diantaranya Indonesia sebagai s asarannya.
ü  Revolusi Industri → terdorong keingi nan untuk mencari bahan baku untuk ind ustri dan mencari daerah unt uk memasarkan hasil industrinya, maka b erkembanglah kolonialisme Barat di Indonesia.
ü  Kapitalisme → keinginan untuk mena namkan modal agar mendapatkan keuntu ngan yang lebih besar, maka datang lah bangsa Barat ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia untuk dij adikan sebagai koloninya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar