RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah
|
: SMA Negeri 3 Semarang
|
Mata Pelajaran
|
: Sejarah Indonesia
|
Kelas / Semester
|
: XI / I
|
Materi Pokok
|
:Hubungan antara paham Rasionalisme,
Merkantilisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
|
Alokasi Waktu
|
: 1 x pertemuan (2 x
45 menit)
|
A.
Kompetensi
Inti (KI)
1.
Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang di anutnya
2.
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif,
dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
4.
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B.
Kompetensi
Dasar dan Indikator
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1.1
|
Menghayati nilai-nilai
persatuan dan keinginan bersatu dalam perjuangan pergerakan nasional menuju
kemerdekaan bangsa sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa terhadap bangsa dan
Negara Indonesia.
|
1.1.1. Menghayati
ajaran agama yang dianut.
1.1.2.
Menunjukkan rasa syukur antar umat beragama
dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
1.1.3.
Mengamalkan sikap toleransi antar umat
beragama.
|
2.1
|
Mengembangkan nilai dan
perilaku mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada kegigihan
para pejuang dalam melawan penjajah.
|
2.1.1.
Menganalisis perjuangan para pendahulu
bangsa dalam rangka mempertahankan harga diri bangsa dengan bercermin pada
kegigihan para pejuang dalam melawan penjajah.
|
2.5
|
Berlaku jujur dan
bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas-tugas dari pembelajaran sejarah.
|
2.5.1.
Menunjukkan rasa tanggung jawab dan
disiplin terhadap tugas semua tugas yang diberikan.
|
3.1
|
Menganalisis perubahan, dan
keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga
proklamasi kemerdekaan Indonesia.
|
3.1.1.
Mendeskripsikan
hubungan Merkantilisme di
Eropa dengan perkembangan kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia.
|
4.1
|
Mengolah informasi
tentang peristiwa sejarah pada masa penjajahan bangsa Barat berdasarkan
konsep perubahan dan keberlanjutan, dan menyajikannya dalam bentuk cerita
sejarah.
|
4.1.1.
Menyusun hasil laporan tulis atau resume tentang
hasil hubungan Merkantilisme di Eropa dengan perkembangan Kolonialisme dan Imprealisme barat di
Indonesia.
|
C.
Tujuan
Pembelajaran
1.
Kompetensi
sikap spiritual
Setelah mengikuti pembelajaran,
diharapkan siswa mampu :
a)
Menunjukkan sikap
berdoa sebelum memulai pelajaran.
b)
Menunjukkan sikap menghargai
dan menghormati sesama peserta didik.
2.
Kompetensi
sikap sosial
a)
Menunjukkan sikab
toleransi terhadap perbedaan pendapat.
b)
Menunjukkan sikap
bertanggungjawab terhadap tugas-tugas yang diberikan dalam pembelajaran sejarah.
3.
Kompetensi
Pengetahuan
Setelah mengikuti
pembelajaran, diharapkan siswa mampu :
a) Menjelaskan
pengertian paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme
Imperialisme Barat di Indonesia.
b) Menjelaskan
bentuk-bentuk Kolonialisme dan Imperialisme.
c) Menganalisis
hubungan Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme
Imperialisme Barat di Indonesia.
4.
Kompetensi
ketrampilan
a) Menguraikan
pengertian paham Rasionalisme, Merkantilisme, dengan perkembangan Kolonialisme
Imperialisme Barat di Indonesia.
b) Menyimpulkan
bentuk-bentuk Kolonialisme dan Imperialisme
c) Menyusun
hasil laporan tulis atau resume tentang hasil hubungan merkantilisme di Eropa dengan perkembangan
kolonialisme dan imprealisme barat di Indonesia.
D.
Materi
Pembelajaran
·
Hubungan antara paham Rasionalisme,
Merkantilisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia.
E.
Metode
Pembelajaran
Pendekatan
umum : Pendekatan Scientific.
Metode : diskusi,observasi
literature.
Model
: Question Student Have,
F.
Media,
Alat, Dan Sumber Pembelajaran
Media : gambar, dan Power Point
Alat : laptop, LCD,papan tulis,
kertas HVS/Folio,
Sumber :
1.
BSE,
Dwi Ari
Listiyani. Sejarah 2 Untuk SMA/MA Kelas XI Program IPS.
G.
Langkah-Langkah
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pendahuluan (10 menit)
a) Peserta
didik bersama guru menyampaikan salam dan berdoa menurut ajaran agama
masing-masing.
b) Mengkondisikan siswa
untuk belajar dan memotivasi siswa
terkait hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
c) Apersepsi:
Tanya-jawab(Guru dengan peserta didik) tentang
pengetahuan dasar hubungan antara paham Rasionalisme,
Merkantilisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
d) Menyampaikan
model pembelajaran inti hari ini, yaitu pembelajaran menggunakan model “Question
Student Have”.
Kompetensi
yang diharapkan : menunjukkan sikap religius dan ungkapan rasa syukur atas
karunia-NYA).
2.
Inti
(70 menit)
Mengamati (Observing)
1) Mendengarkan
penjelasan materi dari guru sebagai pendahuluan materi dengan menampilkan
gambar-gambar atau Power Point.
2) Guru
memberikan sedikit waktu untuk mencatat materi yang telah diberikan.
3) Membentuk
kelas menjadi beberapa kelompok, masing-masing maksimal 5 orang.
Kompetensi
yang diharapkan : perhatian, disiplin,
ketelitian, rasa hormat.
Menanya (Questioning)
1) Menugaskan
kepada peserta didik untuk menuliskan mengenai materi yang di sampaikan guru
ataupun materi yang masih
belum di mengerti oleh peserta didik dalam bentuk pertanyaan.
2) Guru
dapat membimbing peserta didik menyusun
pertanyaan seperti :
·
Apakah yang di maksud dengan Merkantilisme dan bagaimana pengaruhnya di Indonesia?
·
Factor apa yang membuat
pengaruh Imperialisme berkembang di Indonesia?
·
Bagaimana dengan
perkembangan social masyarakat pada masa Kolonialisme.
3) Guru
memastikan tidak ada pertanyaan yang sama antar kelompok.
Kompetensi
yang diharapkan : menumbuhkembangkan kemampuan untuk bertanya,,menumbuhkan rasa
ingin tahu, perhatian, sikap saling menghormati.
Pengumpulan
Data (Experimenting)
1) Lembar
kertas dibagikan, setelah selesai lalu diambil kembali oleh guru.
2) Kemudian
dibagikan lagi secara acak dengan kelompok lain, untuk menjawab pertanyaan.
3) Peserta
didik membaca dari berbagai sumber belajar yang berkaitan dengan hubungan
antara paham rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan
Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
4) Membaca
dari berbagai sumber hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
5) Mengumpulkan data/informasi tentang
sumber mengenai pengaruh- hubungan
antara paham rasionalisme, Merkantilisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
6) Menganalisis
sumber informasi mengenai pengaruh hubungan antara paham
rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat
di Indonesia
7) Peserta
didik mencoba menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh peserta didik di
kelompok lain.
Kompetensi
yang diharapkan : perhatian, disiplin,
ketelitian, rasa hormat,disiplin dan menerima pendapat orang lain.
Mengasosiasi
(Associating)
1) Kelompok
tersebut wajib untuk menjawab pertanyaan yang telah diajukan oleh kelompok
lain.
2) Guru
membantu jika ada siswa yang sudah tidak mampu memecahkan soal/pertanyaan yang
ada..
3) Menyimpulkan informasi atau data yang akan dikumpulkan.
4) Menyimpulkan pengaruh
hubungan antara paham Rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan
Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
Kompetensi yang diharapkan : perhatian, disiplin, ketelitian, rasa hormat.
Mengkomunikasikan (Communicating)
1) Mengkomunikasikan
pertanyaan dan jawaban dari seluruh kelompok tentang hubungan antara paham
rasionalisme, Merkantilisme dengan
perkembangan Kolonialisme Imperialisme Barat di Indonesia
Kompetensi
yang diharapkan : perhatian, disiplin,
ketelitian.
3.
Penutup
(10 menit)
1)
Membantu peserta didik
untuk menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan nilai-nilai yang dapat dipetik
dari aktivitas hari ini.
2)
Guru menugaskan peserta
didik untuk mencari dan mengumpulkan
data/informasi tentang hubungan antara
paham rasionalisme, Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme Imperialisme
Barat di Indonesia
H.
Penilaian
1. Kompetensi
Sikap Spiritual
a.
Teknik Penilaian :
Jurnal
b.
Bentuk Intrumen :
Lembar Penilaian Jurnal
c.
Kisi-kisi
: 1. Tata cara berdoa yang baik
2. Selalu memulai dan mengakhiri dengan berdoa
3. Dapat
mencontohkan sikap toleransi.
4. Mampu menjadi pribadi yang
bertanggungjawab
No
|
Tanggal
|
Nama Siswa
|
Kejadian
|
1
2
3
4
5
6
7
Dst
|
|
|
|
2. Kompetensi
Sikap Sosial
a. Teknik
Penilaian : Observasi
b. Bentuk
Instrumen : Lembar Penilaian
Observasi
c. Kisi-kisi :
No
|
Indicator
|
Score
|
|||
SB
|
B
|
C
|
K
|
||
1.
|
Menunjukkan perilaku sopan-santun
sebagai perwujudan saling menghormati
|
|
|
|
|
2.
|
Menerima saran dan kritik
dari kelompok lain.
|
|
|
|
|
3.
|
Disiplin waktu, artinya tepat
waktu saat memulai dan mengakhiri diskusi
|
|
|
|
|
4.
|
Menunjukkan rasa tanggung
jawab dalam berdiskusi dan presentasi sebagai bentuk disiplin dalam
pembelajaran.
|
|
|
|
|
5.
|
Tidak menyontek
dalammengerjakan ujian/ulangan
|
|
|
|
|
6.
|
Tidak menjadi plagiat(mengambil/menyalin
karya oranglain tanpa menyebutkan sumber)
|
|
|
|
|
Keterangan :
Sikap sosial, spiritual, keterampilan:
Sikap sosial, spiritual, keterampilan:
Sangat Baik :
apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik :
apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
Cukup :
apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang :
apabila memperoleh skor kurang 1,66
3. Kompetensi
Pengetahuan
Teknik Penilaian : Tes tertulis
Bentuk Instrumen : Soal Uraian
Kisi-kisi :
a)
Soal Uraian
Indikator
|
No
|
Soal
|
Bobot
|
Mendeskripsikan hubungan Merkantilisme dengan perkembangan Kolonialisme dan Imprealisme barat di Indonesia.
|
1.
|
Jelaskan pengertian dari
merkantilisme!
|
20
|
2.
|
Jelaskan perkembangan
kolonialisme di bidang politik.
|
20
|
|
3.
|
Apa itu imperialisme?
|
20
|
|
4.
|
Sebutkan sebab-sebab
imperialisme.
|
20
|
|
5.
|
Jelaskan perbedaan antara
imperialism modern dan kuno!
|
20
|
|
|
|
Jumlah
|
100
|
Pedoman penilaian:
Rentang Nilai: Nilai = jumlah skor yang diperoleh
·
Bila
peserta didik bisa menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap maka akan
mendapatkan nilai 100
4. Kompetensi
Ketrampilan
Teknik Penilaian : Observasi
Bentuk Instrumen : Lembar Observasi
Kisi-kisi :
a. Non
Test
1. Nilai
Individu
No
|
Aspek yang dinilai
|
Nama siswa
|
Nilai kualitatif
|
Nilai kuantitatif
|
Jumlah
|
1.
|
Keaktifan siswa dalam
diskusi
|
|
|
|
|
2.
|
Keaktifan siswa dalam
menjawab
|
|
|
|
|
3.
|
Keaktifan siswa dalam
mencari sumber belajar.
|
|
|
|
|
b. Nilai
kelompok
No
|
Nama kelompok
|
Diskusi
|
Ketepatan tugas
|
Score
|
1.
|
Kelompok 1
|
|
|
|
2.
|
Kelompok 2
|
|
|
|
3.
|
Kelompok 3
|
|
|
|
4.
|
Kelompok 4
|
|
|
|
5.
|
Kelompok 5
|
|
|
|
2. Tertulis
No
|
Nama
|
Produk (resume)
|
Score
|
1.
|
|
|
|
2.
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
Dst
|
|
|
|
Keterangan
:
·
Sikap social,
spiritual, ketrampilan
Sangat Baik : apabila memperoleh skor 3,34 – 4,00
Baik : apabila memperoleh skor 2,66 – 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor 1,66 – 2,65
Kurang :
apabila memperoleh skor kurang 1,66
·
Pengetahuan :
Pengetahuan :
Essay
:
Jawaban
benar x 5 = Nilai
Semarang, Agustus
2014
Mengetahui,
Kepala SMAN 3 Semarang Guru Mapel
Sejarah
Drs
Bambang Nianto Mulyo, M.Ed ..............................
NIP.
19610429 199603 1 007
HUBUNGAN
ANTARA PAHAM RASIONALISME, MERKANTILISME DENGAN PERKEMBANGAN
KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DI
INDONESIA
Perkembangan
praktik kolonialisme dan imperialisme sangat dipengaruhi oleh perkembangan
zaman ketika itu. Berbagai ideologi dan paham muncul pada abad ke-18, yang
ditandai dengan Revolusi Prancis (1789), Revolusi Amerika, dan Revolusi
Industri di Inggris, serta pada abad ke-20 Revolusi Bolshlevick di Rusia.
Munculnya paham-paham baru mendorong pihak kolonialis dan imperialis dalam
membuat kebijakan terhadap negeri yang dijadikan koloninya. Paham-paham
tersebut dapat berwujud merkantilisme, liberalisme, rasionalisme, serta
kapitalisme.
1.
Rasionalisme
Rasionalisme adalah paham yang
menganggap sesuatu itu dianggap benar jika sesuai dengan akal pikiran. Tempat
kelahiran rasionalisme adalah Prancis (Renne Descartes 1596-1650). Ia adalah
seorang filosof,ilmuwan dan matematikus Prancis yang tersohor. Sebenarnya,
rasionalisme merupakan kelanjutan dari perlawanan terhadap ajaran-ajaran yang
bersifat dogamatis dan taradisi yang mulai tampak pada abad ke-15 dan abad
ke-16.
a. Charles
Secondat, Baron de la Brede et de Montesquieu (1689– 1755).
Montesquieu
berpendapat bahwa dalam sebuah pemerintahan harus terdapat pemisahan kekuasaan
berdasarkan pada “Trias Politika”,
executive power (pelaksana undang-undang), legislative power (pembuat undang-undang),
dan judicial power (yang mengawasi
pelaksanaan undang-undang).
b. Jean
Jacques Rousseau (1712 – 1726)
Pemikiran
Rosseau adalah tentang hak kebebasan dan persamaan manusia. Ia mengatakan dalam
bukunya yang berjudul Du Contratct Social, bahwa “manusia dilahirkan bebas,
tetapi ia sekarang terikat. Pendapat Rosseau tentang hak-hak azasi manusia
dicantumkan dalam UUD 1789, juga menimbulkan paham demokrasi modern.
c. Francois
Marie Arouet atau Voltaire (1694 – 1778).
Voltaire
adalah seorang pejuang kebebasan dan kemerdekaan.Tulisan-tulisannya yang tajam
banyak mengkritik tindakan-tindakan raja yang sewenang-wenang dan mengoreksi
keburukan-keburukan yang dikalangan gereja.
2.
Merkantilisme
Istilah Merkantilisme diambil dari kata
”Mercari” yang artinya berjual beli. Merkantilisme adalah sebuah sistem ekonomi
di mana negara memiliki wewenang yang besar, atau disebut juga sebagai sistem
ekonomi proteksi. Kemakmuran diperoleh dari perdagangan luar negeri. Ideologi
ini sangat kuat pengaruhnya, sehingga pada abad ke-18 berkembang menjadi
politik ekonomi di negara-negara Eropa Barat. Tujuan dari merkantilisme adalah
untuk melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan
negara yang ada di masing-masing negara. Negara atau pemerintah memperoleh
kekayaan sebanyak-banyaknya untuk membiayai negara; negara atau pemerintah
merupakan satu-satunya penguasa ekonomi. Cara yang digunakan dalam rangka
memperkaya Negara adalah dengan penumpukan kekayaan yang berupa logam mulia
yaitu emas dan perak. Negara yang banyak memiliki timbunan logam mulia dalam
jumlah yang besar merupakan negeri yang kaya, dan mempunyai kemampuan untuk
mengembangkan kekuatannya sehingga dapat memperkuat armada perangnya.
Demikian pula negara yang kaya, akan
mengalami kemajuan dalam perdagangan dan usaha produksi lainnya. Hasil produksi
ekspor ditingkatkan, sebaliknya barang impor dibatasi dan dikenakan biaya yang
tinggi. Daerah jajahan dipaksa untuk menghasilkan bahan mentah untuk keperluan
industri dan dipaksa untuk membeli hasil industri negara induk, atau daerah
jajahan juga dijadikan sebagai daerah pemasaran setelah bahan mentahnya
diambil. Di India, Inggris memaksa penduduk menanam kapas dan di Amerika mereka
melarang penduduk koloni mengimpor barang-barang kecuali dari Inggris. Di
Inggris,politik merkantilisme diberlakukan pada masa Raja Henry VIII dan di
Prancis pada masa Perdana Menteri Colbert.
3.
Perluasan Kolonialisme dan Imperialisme di Indonesia.
Proses interaksi kekuasaan antara
negara-negara tradisional (kerajaan) milik pribumi dan kekuasaan Belanda pada
abad ke-19 menunjukkan dua perkembangan yang sangat berbeda. Di satu pihak,
tampak makin meluasnya kekuasaan colonial dan imperialiasme Belanda. Di lain
pihak terlihat makin merosotnya kekuasaan tradisional milik pribumi. Meluasnya
kolonialisme dan imperialisme Belanda di Indonesia membawa akibat terhadap
perubahan dalam berbagai segi kehidupan, seperti politik, ekonomi, sosial, dan
budaya.
Dalam
bidang politik, pengaruh kekuasaan Belanda semakin kuat karena
intervensi yang intensif dalam masalah-masalah istana, seperti pergantian
takhta, pengangkatan pejabat-pejabat keraton, ataupun partisipasinya dalam
menentukan kebijaksanaan pemerintahan kerajaan. Dengan demikian, dalam bidang
politik penguasa-penguasa pribumi makin tergantung pada kekuasaan asing
sehingga kebebasan dalam menentukan kebijaksaan pemerintahan istana makin
menipis. Di samping itu, aneksasi wilayah yang dilakukan oleh penguasa asing
mengakibatkan makin menyempitnya wilayah kekuasaan pribumi. Penghasilan yang
berupa lungguh, upeti atau hasil bumi makin berkurang, bahkan hilang sebab
kedudukannya telah berganti sebagai alat pemerintah Belanda.
ü Dalam bidang ekonomi, penghasilan penguasa pribumi
makin berkurang. Sudah pasti keadaan ini akan menimbulkan kegoncangan dalam
kehidupan para penguasa pribumi. Di pihak rakyat, khususnya para petani
dibebani kewajiban untuk mengolah sebagian tanahnya untuk ditanami dengan
tanaman-tanaman eskpor dan masih harus menyumbangkan tenaganya secara paksa
kepada pemerintah kolonial. Hal inilah yang mengakibatkan runtuhnya
perekonomian rakyat.
ü Di
bidang demografi (kependudukan), berdasarkan sensus Raffles (buku History of
Java tulisan Raffles) bahwa pada tahun 1815 jumlah pendudukan Jawa mencapai 4,5
juta jiwa. Dari jumlah tersebut lebih
dari 1,5 hidup di daerah kerajaan dan kira-kira 3 juta ada di daerah yang
langsung diperintah oleh pemerintah kolonial. Sejak akhir abad ke-19 telah
terjadi mobilitas dalam masyarakat, baik secara geografis maupun sosiologis.
Dalam pengertian geografis bahwa perpindahan tempat tinggal dan kerja makin
lama makin sering dilakukan. Transmigrasi, migrasi intern, dan urbanisasi menunjukkan
adanya keinginan untuk keluar dari lingkungan hidup yang lama. Hal itu karena
pengaruh penetrasi ekonomi asing dan kerapatan penduduk, mobilitas dalam kerja
terjadi pula. Sebagian dari masyarakat tani beralih kerja menjadi pedagang,
meskipun secara kecil-kecilan. Demikian juga jenis pekerjaan tukang dan
pelayanan lainnya bertambah banyak pula. Peralihan kerja dan perpindahan ke
tempat lain, ada yang membawa dampak ke kehidupan sosial. Orang yang pindah ke
kota dan mendapat pekerjaan yang baik, akan naik harganya di mata masyarakat.
Demikian pula jika seseorang sukses
dalam usahanya. Dengan demikian terjadilah semacam mobilitas sosial vertikal.
Dalam perkembangannya, pada tahun 1900 penduduk Jawa telah mencapai hampir 28,5
juta jiwa. Perkembangan penduduk di Jawa
pada abad ke-19 dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain terjadinya
peningkatan hidup dari penduduk pribumi,meluasnya pelayanan kesehatan (
introduksi vaksinasi cacar), dan perwujudan ketertiban dan perdamaian oleh
pemerintah Belanda.
ü Dalam
bidang sosial, perluasan kolonialisme dan imperialisme berakibat makin
melemahnya kedudukan dan perekonomin penguasa pribumi. Penguasa pribumi lebih
banyak ditugaskan untuk menggali kekayaan bumi Indonesia, seperti memungut
pajak, mengurusi tanaman milik pemerintah, dan mengerahkan tenaga kerja untuk
kepentingan pemerintah Belanda.Turunnya kedudukan penguasa pribumi
mengakibatkan turunnya derajat dan kehormatan sebagai penguasa pribumi.
ü Di
bidang budaya, makin meluasnya pengaruh kehidupan Barat dalam lingkungan
kehidupan tradisional. Tata kehidupan Barat seperti cara bergaul, gaya hidup,
cara berpakaian dan pendidikan mulai dikenal di kalangan atas atau istana.
Sementara itu, beberapa tradisi di lingkungan istana mulai luntur. Tradisi
keagamaan rakyat pun mulai terancam pula. Di kalangan penguasa timbul
kekhawatiran bahwa pengaruh kehidupan Barat mulai merusak nilai-nilai kehidupan
tradisional. Tantangan yang kuat terutama dari kalangan pimpinan agama yang
memandang kehidupan Barat bertentangan dengan norma-norma ajaran agama Islam.
Orientasi keagamaan seperti ini, terdapat juga di kalangan para bangsawan dan
pejabat-pejabat istana yang patuh kepada agama. Dalam suasana kritis, pandangan
keagamaan ini dijadikan dasar ajakan untuk melakukan perlawanan.
ü Perubahan
dalam berbagai segi kehidupan sebagai akibat makin meluasnya kolonialisme dan
imperialisme di Indonesia menimbulkan kegelisahan, kekecewaan, dan kebencian
yang meluas di kalangan rakyat Indonesia. Itulah sebabnya pada abad ke-19
muncul perlawanan-perlawanan besar di seluruh wilayah Indonesia.
v Pengertian
Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata colunus
(colonia) yang berarti suatu usaha untuk untuk mengembangkan kekuasaan suatu
negara diluar wilayah negara tersebut. Kolonialisme pada umumnya bertujuan untuk
mencapai dominasi ekonomi atas sumber daya, manusia, dan perdagangan di suatu
wilayah. Wilayah koloni umumnya adalah daerah-daerah yang kaya akan bahan
mentah untuk keperluan negara yang melakukan kolonialisme.
v Pengertian
Imperialisme
Imperialisme adalah usaha memperluas kekuasaan
suatu negara untuk menguasai negara lain. Imperialisme dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu imperialisme kuno dan imperialisme modern. Imperialisme kuno berlangsung
sebelum revolusi industri dan bertujuan untuk memiliki kekayaan (gold),
mencapai kejayaan (glory), dan menyebarkan agama (gospel). Spanyol dan portugis
adalah negara yang menjalankan imperialisme kuno. Sementara Inggris merupakan
negara yang menganut imperialisme modern.
v Perbedaan
Kolonialisme dan Imperialisme
·
Kolonialisme bertujuan untuk menguras habis
sumber daya alam dari negara yang bersangkutan untuk diangkut ke negara induk.
·
Imperialisme bertujuan untuk menanamkan
pengaruh pada semua bidang kehidupan negara yang bersangkutan.
ü Wujud imperilaisme
kuno (abad 16-18) di Indonesia di terapkan pada : monopoli, ekstirpasi, upeti,
eksploitasi, rodi dan tanam paksa.
ü Perkembangan
imperialisme modern (abad 19-20) ditandai dengan munculnya Undang-Undang
Agraria tahun 1870, dimana peran swasta begitu dominan yaitu perkembangan
industrialisasi di bidang perkebunan dan dilaksanakannya politik pintu terbuka
bagi kaum investor.
v Persamaan
Kolonialisme dan Imperialisme .
o Persamaan kolonialisme dan imperialisme adalah akan membuat
negara penjajah menjadi makmur, sementara yang dijajah semakin menderita.
o Hubungan Merkantilisme, Revolusi Industri, dan
Kapitalisme dengan perkembangan Kolonialisme Barat di Indonesia
ü Merkantilisme → karena bertujuan menumpuk
kekayaan berupa logam muli a sebanyak-banyaknya, bangsa Barat terdorong untuk
mencari daerah jaj ahan diantaranya Indonesia sebagai s asarannya.
ü Revolusi Industri → terdorong keingi nan untuk
mencari bahan baku untuk ind ustri dan mencari daerah unt uk memasarkan hasil
industrinya, maka b erkembanglah kolonialisme Barat di Indonesia.
ü Kapitalisme → keinginan untuk mena namkan modal
agar mendapatkan keuntu ngan yang lebih besar, maka datang lah bangsa Barat ke
negara-negara berkembang, termasuk Indonesia untuk dij adikan sebagai
koloninya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar